SuaraJatim.id - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menegaskan posisi Inggris dalam konflik Ukraina vs Rusia. Terbaru, Johnson meneaskan Inggris tak akan pernah mengakui aneksasi Rusia atas Krimea.
Johnson bahkan terang-terangan tak taku meskipun nanti akan mendapat serangan dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Perdana Menteri Inggris itu mengatakannya dalam KTT Crimea Platform melalui tautan video pada Selasa (23/8/2022).
Ia menegaskan dukungan militer, kemanusiaan, ekonomi, dan diplomatik untuk Ukraina harus terus diberikan "sampai Rusia mengakhiri perang yang mengerikan ini dan menarik pasukannya dari seluruh wilayah Ukraina".
Menurut dia, aneksasi Rusia ke Krimea pada 2014 adalah penyebab langsung dari perang saat ini.
Baca Juga: Gelar Pesta Pernikahan, Istri Mantan Perdana Menteri Inggris Sewa Gaun Senilai Rp450 Ribu
"Dan kita harus memiliki kerendahan hati untuk mengakui bahwa tidak semua orang menyadari betapa dahsyatnya yang terjadi pada saat itu," kata Johnson.
"Semua negara kita selamanya bereaksi dengan kekuatan dan persatuan, setelah Putin meningkatkan serangannya terhadap Ukraina pada 24 Februari tahun ini."
Johnson menambahkan bahwa dengan aneksasi ilegal atas Krimea, Putin telah melanggar Pasal 2 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Undang-Undang Terakhir Helsinki, dan Pakta Persahabatan Rusia-Ukraina.
"Dan sejak pencaplokan, orang-orang Krimea telah mengalami pelanggaran hak asasi manusia yang brutal dan sistematis," kata dia.
Pelanggaran itu, kata Johnson, termasuk penganiayaan terhadap etnis Muslim Tatar di Krimea, penangkapan sewenang-wenang yang meningkat sepuluh kali lipat tahun lalu, dan pembatasan kepemilikan tanah untuk warga Rusia.
Baca Juga: Hanya 238 yang Mendukung, Banyak Anggota Parlemen Tolak Mosi Tidak Percaya terhadap PM Johnson
"Putin mengerahkan semakin banyak pasukan Rusia di semenanjung itu, mengubah wilayah itu menjadi kamp bersenjata untuk mengancam seluruh Ukraina, dan dengan demikian Krimea, tentunya menjadi landasan peluncuran invasi pada 24 Februari," ujar Johnson.
Berita Terkait
-
Menaksir Kekayaan Tony Blair, Eks PM Inggris Jadi Dewan Pengawas Danantara
-
Starmer: Pasukan Inggris Siap Dikerahkan ke Ukraina demi Keamanan Eropa
-
Bongkar Sifat Menyebalkan Kucing ke Wakil PM Inggris, Prabowo 'Gosipin' Bobby Kertanegara?
-
Inggris Jamin Perlindungan Warga Israel Setelah Serangan dari Iran, Keir Starmer: Ini Tidak Dapat Ditoleransi!
-
Anggota Parlemen Inggris Berencana Memanggil Elon Musk atas Komentar Provokatif yang Memicu Ketegangan
Tag
Terpopuler
- CEK FAKTA: Diskon Listrik 50 Persen Berlaku Lagi, Periode Maret-April 2025
- Pembagian Port Grup Piala Dunia 2026 Dirilis, Ini Posisi Timnas Indonesia
- Masak Rendang 12 Kg, Penampilan BCL di Dapur Jadi Omongan
- Cruiser Matik QJMotor SRV 250 AMT Paling Digandrungi di Indonesia
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
Pilihan
-
Petaka Mees Hilgers: Cedera Jadi Kontroversi Kini Nilai Pasar Terus Turun
-
Potret Denny Landzaat Salam-salaman di Gereja Saat Lebaran 2025
-
Media Belanda: Timnas Indonesia Dapat Amunisi Tambahan, Tristan Gooijer
-
Jumlah Kendaraan 'Mudik' Tinggalkan Jabodetabek Tahun Ini Meningkat Dibandingkan 2024
-
PSSI Rayu Tristan Gooijer Mau Dinaturalisasi Perkuat Timnas Indonesia
Terkini
-
Banjir Kepung Ngawi: 15 Desa Terdampak
-
Kronologi Mobil Elf Berpenumpang Terbakar di Tol Madiun
-
Ngerinya Petasan di Blitar Meledak Lukai Tuannya, 4 Remaja Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Motif di Balik Pengeroyokan Pelajar Kediri Hingga Tewas: Ejekan Berujung Maut, 14 Remaja Ditangkap
-
Lagi dan Lagi! Rumah Porak-poranda Gegera Petasan, Tebaru di Blitar