SuaraJatim.id - Kasus warga prasejahter tidak menerima bantuan nontunai meskipun terdaftar kali ini terjadi di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur ( Jatim ).
Seorang ibu bernama Sukatmi memprotesnya. Ia mengaku belum pernah menikmati bantuan pangan nontunai (BPNT) dari pemerintah meski namanya masuk daftar penerima manfaat.
Celakanya, saat mau mengambil bantuan ke toko yang ditunjuk, ternyata isi rekening telah diambil orang lain. Hal ini jelas membuatnya geram dan memprotes kebijakan tersebut.
"Saya baru tahu nama saya masuk daftar penerima manfaat setelah disuruh ketua RT untuk mengecek di kantor kelurahan. Dan ternyata (nama saya) memang ada dan terdaftar di nomor 229," katanya dikutip dari Antara, Jumat (26/08/2022).
Baca Juga: Bupati Tulungagung Diperiksa KPK Terkait Kasus Dugaan Korupsi BK Jawa Timur
Sukatmi, warga asal Kelurahan Bago Kecamatan Tulungagung, itu menceritakan kalau isi rekeningnya telah diambil oleh orang dengan nama identik.
"Katanya rekeningnya sudah diambil. Sudah digunakan transaksi berulang kali sudah sejak lama," katanya menambahkan.
Ia menjelaskan, bantuan itu dinikmati oleh orang lain yang bernama mirip dengannya di RT lain. Ia pun menyatakan rasa herannya bagaimana bantuan itu bisa dicairkan. Sebab sepengetahuannya, untuk pencairan bantuan harus menggunakan KTP untuk verifikasi.
Menanggapi hal itu, Kepala Kelurahan Bago Kecamatan Tulungagung, Agung Sutrimo menyatakan pihaknya sudah melaporkan kejadian itu ke Kecamatan Tulungagung.
"Kami masih menunggu hasilnya dari pihak bank," ujarnya.
Baca Juga: Bupati Tulungagung Maryoto Dipanggil KPK, Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi BK Jatim
Sementara itu, tim TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) Tulungagung Joko Supeno menyebut ada tumpang tindih rekening antara kedua warga dengan nama identik (Sukatmi) tersebut.
Menurutnya, Sukatmi yang seharusnya menerima bantuan itu baru terdaftar sebagai penerima bantuan pada 2021.
Namun jika mengacu data di kartu merah putih milik Sukatmi, tercantum mulai berlaku sejak tahun 2018.
"Kartunya itu terbit 2018," ujar Joko. Ia pun menegaskan pihaknya tidak berusaha menutupi masalah ini sampai semuanya terungkap secara gamblang. ANTARA
Berita Terkait
-
Bupati Tulungagung Diperiksa KPK Terkait Kasus Dugaan Korupsi BK Jawa Timur
-
Bupati Tulungagung Maryoto Dipanggil KPK, Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi BK Jatim
-
KPK Tahan Mantan Wakil Ketua DPRD Tulungagung
-
Jadi Tersangka Sejumlah Kasus Terkait Bupati Tulungagung, Anggota DPRD Imam Kambali Dijebloskan Tahanan
-
KPK Tetapkan Eks Kepala Bappeda Jatim Budi Setiawan Jadi Tersangka Suap Anggaran Kabupaten Tulungagung
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Perbedaan Usaha PSSI dan Menpora Mau Gelar Liga Putri Secepatnya
-
Kumpulan Nasib Buruk Elkan Baggott Tolak Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert
-
TERBARU Update Ranking FIFA Timnas Indonesia Juli 2025
-
Patrick Kluivert Gelar Pertemuan Rahasia dengan Legenda Belanda Jelang Ronde 4
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
Terkini
-
Bukan Cuma Bikin Tembok Bergetar, Sound Horeg Picu Konflik Sosial, Pemprov Jatim Turun Tangan!
-
Transaksi Misi Dagang NTB Tertinggi Raih Rp 1,068 Triliun: Gubernur Khofifah Optimis Peluang Usaha
-
Bantuan Sosial BSU 2025 Disalurkan BRI dalam 3 Tahap, Efisien dan Tepat Sasaran
-
Alasan KPK Periksa Gubernur Khofifah di Polda Jatim, Bukan di Gedung KPK
-
Gubernur Khofifah Apresiasi Masyarakat Asal Jatim di NTB: Kualitas SDM Mengalami Peningkatan Dahsyat