SuaraJatim.id - Kawasan eks lokalisasi Dolly di Kelurahan Putat Jaya Kecamatan Sawahan Kota Surabaya, kini sudah berubah menjadi salah satu sentra UMKM di Kota Pahlawan.
Kawasan Dolly sebelumnya dikenal sebagai salah satu pusat prostitusi di Surabaya. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai salah satu yang terbesar di Indonesia.
Namun pada 18 Juni 2018, kawasan prostitusi yang sudah ada sejak zaman Belanda itu ditutup di masa pemerintahan Wali Kota Tri Rismaharini. Dolly kemudian diubah menjadi kawasan sentra UMKM.
Ternyata, belum banyak yang tahu di tengah perkampungan tersebut terdapat salah satu makam ulama. Makam tersebut diprediksi telah ada sejak ratusan tahun silam dan masih berkaitan erat dengan Sunan Ampel dan Mbah Karimah, Kembang Kuning.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, di Jalan Kupang Gunung Timur atau berdekatan dengan lapangan futsal, terdapat sebuah makam ulama atau tokoh agama. Ulama tersebut dikenal oleh warga sekitar dengan nama Mbah Kapiludin.
"Di sini ada makamnya Mbah Kapiludin di sebelahnya lapangan futsal. Ternyata Dolly ini (dahulu) tempat berkembangnya Islam," kata Eri Cahyadi, kemarin Senin (29/08/2022).
"Ada makam penyebar agama Islam yang luar biasa dan ini sejarahnya berhubungan dengan Sunan Ampel dan Mbah Karimah, Kembang Kuning," ujarnya.
Melihat hal tersebut, ia menyatakan, bahwa makam Mbah Kapiludin ini dapat pula dikoneksikan dengan rencana pengembangan kawasan Wisata Dolly.
Bahkan tidak menutup kemungkinan, kawasan itu ke depannya dapat pula menjadi Wisata Religi. "Berarti apa? ini bisa dikembangkan wisata religinya, dicampur wisata yang ada di Dolly. Nah, ini yang akan kita koneksikan," ungkap dia.
Baca Juga: Subhan Faidasa Bertahan di Pendekar United, Netizen: Makin Ngeri Duetnya Bareng Ricardinho
Sementara itu, Tokoh Agama setempat, Ngadimin Wahab atau lekat disapa Abah Petruk mengungkapkan, saat kawasan Kupang Gunung Timur masih berupa alang-alang, sudah banyak orang yang datang berziarah ke makam Mbah Kapiludin.
"Jadi dulu di sini sebelum ada kampung, masih glagah-glagah bong, sudah ada makam Mbah Kapiludin. Jadi, sebelum ada perkampungan itu setiap malam Jumat legi, makam Mbah Kapiludin sudah disekar (diziarahi) orang," kata Abah Petruk.
Berita Terkait
-
Subhan Faidasa Bertahan di Pendekar United, Netizen: Makin Ngeri Duetnya Bareng Ricardinho
-
Jadwal Bintang Timur Surabaya di Ajang AFF Futsal Cup 2022 Thailand
-
Pemkot Surabaya Ubah Eks Lokalisasi Dolly Jadi Wisata Religi
-
Berdayakan Penyandang Disabilitas, Pemkot Surabaya Luncurkan Rumah Anak Prestasi
-
Duel Sengit Lawan PSS Sleman, Aji Santoso : Kami Tim yang Bisa Manfaatkan Peluang
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
Terkini
-
BRI Peduli Dukung Evakuasi dan Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir Sumatra
-
Cerita Suami Dewi Astutik Gembong Narkoba dari Ponorogo, Jadi TKI ke Taiwan dan Diciduk di Kamboja
-
Detik-detik Bocah SD Curi Sepeda Motor di Jombang Terekam CCTV, Kini Diringkus Polisi
-
Berapa Biaya SKCK Terbaru? Ini Syarat dan Cara Membuat SKCK untuk Lamar Kerja
-
Kecelakaan Tragis di Jalan Raya Madiun-Surabaya, Pengendara Motor Terseret 79 Meter hingga Tewas!