Muhammad Taufiq
Sabtu, 10 September 2022 | 09:30 WIB
Ilustrasi mayat. [Antara]

Adalah Fahri Wahyu Erfanto (19). Sejak ada lampiran hingga polisi selesai melakukan olah TKP, sama sekali tak kelihatan batang hidung Fahri.

Selain itu, polisi juga masih mencari senjata tajam yang digunakan untuk melukai Wachid hingga meninggal dunia bersimbah darah.

"Lebih lanjut nanti akan kami sampaikan. Kami tunggu hasil autopsi juga kami masih akan menelusuri TKP guna menemukan senjata yang digunakan pelaku untuk membunuh korban," kata Agung.

Polres Ngawi saat melakukan olah TKP di sebuah rumah kontrakan milik Desa Gayam, Kendal, Ngawi, Jawa Timur, Jumat (9/9/2022) pukul 23.00 WIB.

Untuk diketahui, seorang pria yang tinggal di rumah kontrakan desa Gayam, Kendal, Ngawi, Jawa Timur ditemukan tak bernyawa dengan luka tusukan benda tajam di dada. Adalah Wachid (51) warga Desa Dadapan Kendal, Ngawi yang ditemukan meninggal tak wajar di ruang tamu rumah kontrakannya.

Janggalnya, Fahri Wahyu Erfanto (19) putra kandung Wachid justru tak di lokasi. Padahal dia yang bertugas menjaga keseharian Wachid yang tengah sakit stroke sejak setahun terakhir.

Jasad bapak tiga anak itu pertama kali ditemukan oleh Erika Sekar Ayu, putri korban yang saat itu berkunjung bersama suaminya. Sekar tak mendapatkan jawaban saat hendak masuk ke rumah dan mengunjungi sang ayah.

Saat pintu dibuka paksa, dia kaget ketika melihat sang ayah sudah meninggal bersimbah darah. Dia pun meminta tolong pada warga sekitar hingga diteruskan kabar itu ke pihak kepolisian.

Namun, di saat genting itu, sang adik justru tak kelihatan batang hidungnya. Fahri menghilang dan tak diketahui keberadaannya.

Baca Juga: 5 Polisi yang Langgar Etik Dalam Kasus Brigadir J Sudah Bebas dan Kembali Bertugas di Bawah Pengawasan

Load More