Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Minggu, 11 September 2022 | 14:57 WIB
Ibu santri Ponpes Gontor Albar Mahdi, Soimah. [Instagram]

SuaraJatim.id - Soimah mengungkap bahwa Albar Mahdi sempat berceletuk ingin memperbaiki sistem pondok pesantren dari tindakan kekerasan. Nahas, putranya justru jadi korban dugaan penganiayaan seniornya di Pondok Modern Darussalam Gontor (Ponpes Gontor) Ponorogo, Jawa Timur.

Pernyataan itu diungkapnya melalui akun Instagram @soimah_didi, pada Sabtu (10/9/2022), bertajuk pernyataan sikap keluarga korban Albar Mahdi. Dijelaskannya, ada tiga poin penting pasca dua pimpinan Ponpes Gontor berkunjung ke rumah duka di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

"Terhadap adanya kunjungan dari Pimpinan Gontor ke kediaman rumah saya dengan bertakziah bersama saya dan keluarga besar, juga pada sore harinya telah melakukan ziarah ke makam anak saya Albar Mahdi, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya," ujar Soimah, dikutip SuaraJatim.id, Minggu (11/9/2022).

"Tujuan kedatangannya ialah bentuk menghibur sekaligus mengucapkan belasungkawa agar keluarga kami bersabar dalam cobaan yang sedang kami alami," sambung Soimah.

Baca Juga: Hotman Paris Desak Kapolres dan IDI Periksa Dokter Berinisial MH yang Terlibat Kematian Santri di Gontor

Soimah menegaskan, masalah dugaan penganiayaan sudah memasuki ranah hukum, maka tetap akan dilanjutkan demi mendapatkan keadilan. Ia juga menyinggung terkait dugaan pihak-pihak sengaja menutupi peristiwa penganiayaan yang merenggut nyawa putranya.

"Bahwa dikarenakan masalah ini sudah memasuki ranah hukum,maka saya tetap akan melanjutkan proses hukum tersebut untuk menuntut keadilan yang sesungguhnya untuk anak saya Albar Mahdi. Begitupun kepada pihak-pihak yang terlibat yang mencoba menghilangkan bukti-bukti, menutup-nutupi atas peristiwa penganiayaan terhadap anak saya, sehingga anak saya harus menjalani otopsi,ekshumasi dan saya sebagai seorang ibu untuk menyetujui proses otopsi, ekshumasi tersebut benar-benar sangat membuat batin saya terguncang," aku Soimah.

Sebagai seorang ibu, Soimah mengungkapkan dirinya akan terus melanjutkan perjuangan untuk keadilan anaknya. Hal ini karena sebelum meninggal, sang anak berceloteh, agar memperbaiki sistem ponpes.

"Rupanya dengan meninggalnya almarhum baru saya bisa mengerti maksud celotehan tersebut adalah untuk memperbaiki sistem agar tidak terjadi tindakan kekerasan di lembaga pendidikan mana pun dan pengalihan pengasuhan dan pengawasan kepada senioritas," terang Soimah.

Diberitakan sebelumnya, dua pimpinan Pondok Pesantren Gontor, Prof Dr. K.H Amal Fathullah Zarkasyi, M.A dan Drs. K.H Akrim Mariyat, Dipl, A.Ed, berziarah ke makam Albar Mahdi, Jumat (9/9/2022).

Baca Juga: Santri Gontor Meninggal Diduga Dianiyaya, Akun Twitter @FadhilFirdausi Curhat

Selain berziarah ke makam AM di TPU Sei Selayur Kalidoni, kedatangan pimpinan ponpes ke Palembang juga untuk menemui keluarga korban.

Load More