Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 13 September 2022 | 08:17 WIB
Tersangka penganiayaan santri Ponpes Gontor. [Beritajatim.com]

Postingan video pengacara spesialis perkara kepailitan itu, tentang aduan seorang ibu di Kota Palembang. Dengan menangis tersedu-sedu, ibu yang bernama Soimah itu mengungkapkan ke Hotman, bahwa ada dugaan kejanggalan dalam kematian anaknya yang sedang menjadi santri di Pondok Gontor Ponorogo.

MFA dan IH juga diketahui menganiaya korban saat berada di ruang andalan koordinator urusan perlengkapan (ankuperkap) di gedung 17 Agustus lantai 3 komplek Pondok Modern Darussalam Gontor (PDMG) yang beralamat di Desa Gontor Kecamatan Mlarak Ponorogo.

"Ada 2 pelaku penganiayaan yang menewaskan santri AM. Para pelaku merupakan senior korban, yakni inisial MFA dan ABH inisal IH," kata Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo.

Selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti. Yakni 1 potong kaos oblong warna biru loreng, 2 potong celana training warna hitam, 1 potong kaos oblong warna coklat, 1 unit becak, 2 buah patahan tongkat warna putih, 1 botol minyak kayu putih, 1 buah air mineral gelas kosong, dan 1 buah flashdisk berisi salinan rekaman CCTV di rumah sakit yang ada di komplek Pondok Gontor.

Baca Juga: Kronologis Lengkap Penganiayaan Santri Ponpes Gontor, Pemicunya Pasak yang Hilang

"Beberapa barang bukti juga sudah kita amankan. Salah satunya rekaman CCTV di Rumah Sakit yang ada di Pondok Gontor saat korban dibawa ke RS," katanya.

Load More