SuaraJatim.id - Bencana kekeringan selalu terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur ketika kemarau tiba. Di Kabupaten Ngawi misalnya, sejumlah desa di sana selalu menjadi langganan kekeringan.
Namun kemarau kali ini jumlah desa yang mengalami kekeringan parah lebih sedikit dibanding kemarau lalu. Saat ini ada 37 desa mengalami kekeringan, lebih sedikit dibanding 2021 lalu yang mencapai 44 desa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi, telah mendistribusikan bantuan air bersih ke sejumlah desa yang mengalami kekeringan tersebut.
Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ngawi, Anang Heri Prabowo di Ngawi, Sabtu (17/09/2022).
Baca Juga: Fahri Tikam Paru-paru Ayahnya yang Kena Stroke hingga Tewas, karena Bosan Merawat
"Bantuan air bersih di antaranya dikirim ke Desa Sumber Bening, Kecamatan Bringin. Utamanya di Dusun Mbuan yang telah dua kali dilakukan droping air bersih," ujarnya dikutip dari ANTARA.
Menurut dia, setiap pendistribusian air bersih, membutuhkan minimal dua hingga empat truk tangki air. Hal itu tergantung dari jumlah warga yang ada di setiap daerah yang mengalami kekeringan. atau krisis air bersih.
"Adapun kapasitas pengiriman per truk tangki mencapai sebanyak 5.000 liter air," kata dia.
Anang menambahkan, jumlah desa yang mengalami kekeringan berkuran ini salah satunya disebabkan masuknya bantuan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) ke sejumlah wilayah di Kabupaten Ngawi.
Guna menangani ancaman kekeringan di musim kemarau tahun 2022, BPBD Kabupaten Ngawi akan mendistribusikan bantuan air bersih bekerja sama dengan PDAM setempat ke desa-desa yang membutuhkan.
Baca Juga: Terungkap! Pak Wachid Dibunuh Anak Kandungnya Sendiri, Pelaku Mengaku Khilaf
Pemkab Ngawi juga menambah bantuan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) secara bertahap bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk mengatasi daerah yang rawan terjadi kekeringan tiap tahun, demikian Anang Heri Prabowo.
Berita Terkait
-
Krisis Air Serbia Makin Parah: Bagaimana Nasib Ribuan Ternak?
-
Parah! 7 Provinsi di Indonesia Kekeringan Ekstrem, 2 Bulan Tak Diguyur Hujan
-
Siapa Ryan Brhns? Kiper Keturunan Ngawi-Padang yang Kini Berkarier di Liga Belanda, Calon Penerus Maarten Paes
-
Doa Ketika Kekeringan, Amalkan Agar Turun Hujan
-
Miris, Bayi 9 Bulan Ikut Jadi Korban Tewas Kecelakaan Maut Di Tol Boyolali
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Komisi E DPRD Jatim Soroti Fenomena Guru Takut Dipolisikan
-
Kebakaran Panti Pijat Emperor Spa Surabaya, 2 Terapis Sesak Napas
-
Tim Khofifah-Emil Rekap Dokumen C Hasil dari Saksi, Sama dengan Quick Count?
-
Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut Tol KLBM Gresik: Mobil Ringsek, 3 Orang Meninggal Dunia
-
KPU Jatim: 3 Petugas Meninggal Dunia Saat Pemungutan Suara Pilkada 2024