Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 20 September 2022 | 11:16 WIB
Wali Kota Surakarta Gibran [ ANTARA/Aris Wasita ]

"Dan jadi mohon maaf nih nggaK apa-apa teman-teman media bisa menangkap pesan ini. Ada yang mengatakan misal, jaman dulu enggak ada pembangunan infrastruktur nyatanya banyak," kata AHY saat itu, Kamis (15/9/2022).

Kemudian AHY menyebut banyak proyek yang dibangun, direncanakan, dipersiapkan, dialokasikan di era SBY sudah mencapai 70 sampai 90 persen.

Namun, justru di era pemerintahan selanjutnya diklaim dan dijadikan seremoni untuk sekedar gunting pita saja dalam proyek tersebut.

"Setahun gunting pita kira-kira masuk akal nggak? Ya kita enggak perlu juga diapresiasi tapi jangan mengatakan, 'ini kehebatan kita, satu tahun gunting pita'," ujar AHY.

Baca Juga: Dianggap Bawa Nama Bapak sebagai Modal Kampanye, AHY Diberi Pesan untuk Belajar dari Sosok Gibran

"Itu namanya claiming sesuatu yang .. ya kadang-kadang saya speechles juga mengatakannya," katanya menambahkan.

Lebih lanjut, AHY mengatakan dirinya tidak akan mempermasalahkan jika seremoni gunting pita itu juga turut disematkan ucapan terima kasih kepada Demokrat khususnya pemerintahan era SBY.

"Tapi kenapa sih kita tidak kemudian mengatakan terima kasih telah diletakan landasan telah dibangun 70 persen, 80 persen sehingga kami tinggal 10 persen tinggal gunting pita, terima kasih Demokrat, terima kasih SBY, begitu. Artinya itu kan fair. Betul? Jangan dibilang Demokrat nggak peduli infrastruktur," katanya.

Load More