Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 02 Oktober 2022 | 12:36 WIB
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom]

SuaraJatim.id - Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam menyisakan pilu.

Duel antara dua klub kebanggaan itu dinodai dengan kerusuhan yang menewaskan ratusan orang.

Di media sosial Twitter, #kanjuruhan pun menjadi trending topik. Hingga Minggu (2/10/2022) pagi, setidaknya ada lebih dari 21 ribu cuitan yang menyertakan hastag tersebut.

Rata-rata, warganet memberikan komentar terkait tragedi terbesar dalam sejarah sepak bola Indonesia itu.

Beberapa di antaranya berkomentar mengenai liga sepak bola di Indonesia yang belum berkembang. Hingga adanya ancaman pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia.

"Dari semua elemen yang ada di stadion selama ini, liga sepak bola Indonesia benar-benar belum berkembang. Hukuman dari FIFA benar-benar ada di depan mata kita. Belasungkawa yang mendalam kepada para pendukung yang kehilangan nyawa di stadion & rumah sakit," cuit abima***

"Hukuman yang pantas kami terima adalah, membatalkan status tuan rumah piala dunia," ujar milli***

"Please lah jangan pada norak bin kampungan Begitu kalau nonton bola, kalian niat nonton apa tawuran sih?" komen ferry***.

"rivalitas sudah melebihi batas, nonton bola teruhannya nyawa, tidak ada sepakbola seharga nyawa, turut berduka untuk suporter arema, kompetisi harus dihentikan sementara," cuit adi***.

"Tragedi Kanjuruhan akan menjadi tragedi kelam sepak bola di Indonesia. Semoga tidak terulang," cuit _cara***.

Beberapa warganet juga menyesalkan adanya tembakan gas air mata yang mengakibatkan ratusan korban berjatuhan.

"#kanjuruhan masih bingung kenapa ada gas air mata bisa dikeluarkan di dalam stadion. nyawa orang hanya di anggap angka oleh oknum yang memberikan izin untuk menembak kan gas air mata. permiisi #polri," komen ssur***.

"Polisi menembakkan gas air mata ke pendukung sepak bola dalam upaya fatal di "crowd control" di malang, Indonesia. korban tewas dilaporkan 60+ dan meningkat, menyaingi dan mungkin melebihi tragedi hillsborough. penyalahgunaan gas air mata polisi umum dan fatal di indonesia," cuit mita***.

Diberitakan sebelumnya, kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2. Kekalahan itu merupakan yang pertama bagi Arema FC sejak 23 tahun terakhir.

Akibat tragedi Stadion Kanjuruhan, sebanyak 129 orang dilaporkan meninggal dunia. Sementara ratusan lainnya masih dalam penanganan medis.

Kontributor : Fisca Tanjung

Load More