SuaraJatim.id - Penggunaan gas air mata dalam pengamanan suporter di dalam stadion, terutama di tribun penonton memicu kritik dan kegeraman publik dalam tragedi Kanjuruhan Malang ini.
Gas Air Mata ini disinyalir sebagai pemicu kepanikan yang berujung pada kerusuhan. Akibatnya, ribuan suporter yang panik di tribun kemudian berdesakan keluar hingga menyebabkan 448 korban, dan 125 diantaranya meninggal dunia.
Kerusuhan sendiri terjadi setelah tim Arema FC dikalahkan rivalnya Persebaya Surabaya dengan sekor 2-3. Kerusuhan pecah beberapa menit setelah laga berakhir. Polisi menembakan gas air mata untuk meredakan kerusuhan.
Gas air mata ini ditembakkan ke arah tribun penonton sehingga memicu kepanikan. Di dalam stadion itu tidak hanya berisi pria dewasa, namun ada anak-anak, orang tua, perempuan hingga remaja. Mereka berdesakan keluar.
Baru-baru ini sebuah video menyesakkan dada viral. Dalam video itu terlihat bertapa pengapnya saat ribuan orang berjubel keluar dari tribun namun kondisi gerbang terkunci. Pria, wanita dan anak-anak berjubel berdesakan di tangga keluar stadion Kanjuruhan.
Sementara di dalam stadion, polisi menembaki suporter menggunakan gas air mata. Padahal, penggunaan gas air mata jelas melanggar aturan FIFA dalam Stadium Safety and Security Regulation Pasal 19. Dalam aturan itu menegaskan bahwa penggunaan gas air mata dan senjata api dilarang untuk mengamankan massa dalam stadion.
Pristiwa di Kanjuruhan ini mengingatkan pada peristiwa serupa pada Minggu, 3 Juni 2012 silam di Stadion Gelora 10 Nopember Tambak Sari Surabaya. Harinya sama, Minggu. Saat itu Persebaya sebagai tuan rumah sedang menjamu Persija Jakarta. Skor akhir pertandingan sama kuat 3-3.
Bonek tidak puas sehingga terjadi insiden pelemparan. Namun polisi merespons ulah bonek dengan menembakkan gas air mata ke tribun penonton. Suporter panik. Dan bisa ditebak yang terjadi selanjutnya.
Ribuan suporter meluber ke dalam lapangan. Ada juga yang berdesak-desakan ke pintu keluar stadion. Puluhan Bonek mengalami luka-luka akibat berdesakan antar penonton saat itu. Sementara satu orang dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.
Baca Juga: 14 Tragedi Terbesar di Stadion Sepak Bola dalam 40 Tahun Terakhir
Lalu, 10 tahun kemudian peristiwa seperti itu terulang kembali. Tragedi Kanjuruhan tentu berbeda dengan di Tambak Sari Surabaya. Jumlah korbannya tidak sama dan eskalasi kerusuhan tidak sepadan. Namun pemicu dari kerusuhan itu bisa dibilang sama, yakni: Tembakan Gas Air Mata.
Inilah yang kemudian disorot oleh publik. Bonek pun tak kalah kerasnya menyuarakan persoalan tersebut. Di akun media sosial Twitter misalnya. Bonek mengkritik kepolisian terkait penggunaan gas air mata. Ini nampak dari akun Instagram Polres Malang.
Dalam salah satu unggahan sebelum laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Polres Malang membuat ajakan suporter untuk tak membawa flare ke stadion. Namun kenyataanya polisi yang justru menggunakan gas air mata di dalam stadion yang penuh, bahkan banyak wanita dan anak-anak.
"Matikan flare, lempar gas air mata," sindir akun @dzak***.
"Aku Bonek pak. Tapi tindkan anggotamu gak masuk blas, cok!!!," tulis akun @ydst***.
"Aku Bonek tapi tindakanmu ngawur dengan menembak gas air mata dikira bisa bubar dengan kapasitas suporter full kaya gitu? Itu sama saja ada orang di dalam botol terus sampean semprot Baygon, itu penertiban atau penyiksaan," tulis akun @bond****.
Berita Terkait
-
14 Tragedi Terbesar di Stadion Sepak Bola dalam 40 Tahun Terakhir
-
Said Didu ke Mahfud MD Soal Tragedi Kanjuruhan: Pembelaan Bapak Kepada Polisi Sudah Lebih dari Cukup
-
Aremania se-Malang Minta Tetapkan Tersangka Tragedi Kanjuruhan: Ratusan Orang Dibunuh di Depan Mata Ribuan Orang
-
Aremania Soal Ratusan Korban dalam Tragedi Kanjuruhan: Ini Pembantaian, Ditembaki Gas Air Mata tapi Pintu Ditutup
-
Fakta-fakta tentang Gas Air Mata di Balik Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Modal Nongkrong Cair! Saldo DANA Kaget Gratis Rp169 Ribu dari 3 Link Kaget, Auto Masuk Akun
-
Jangan Sampai Ketipu, Cara Aman Klaim DANA Kaget Beserta Link Terbaru Sebesar Rp 219 Ribu
-
Rahasia Dapatkan DANA Kaget Rp 109 Ribu Malam Ini : 4 Trik Jitu yang Jarang Diketahui
-
Gubernur Jatim, Menteri PU, Kepala Basarnas Dampingi Korban Musibah Ponpes Al Khoziny Diidentifikasi
-
Dapat Cuan Kilat dari DANA Kaget: Klik Link Saldo Gratis Rp 333.000 Hari Ini