Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 05 Oktober 2022 | 08:38 WIB
Warga meletakan syal di salah satu gate yang menjadi tempat meregangnya nyawa Aremania usai pertandingan Arema FC Vs Persebaya pada Selasa (4/10/2022). [Suara.com/Dimas Angga]

SuaraJatim.id - Di media sosial bertebaran poster ucapan belasungkawa dari banyak politisi terkait Tragedi Kanjuruhan Malang kemarin, Sabtu (01/10/2022).

Poster ini lengkap dengan fotonya: ada yang foto sedih sambil menangkupkan tangan (mirip foto ucapan Selamat Idul Fitri), lalu disematkan simbol partainya.

Sejumlah politisi juga datang ke Malang menemui korban-korban. Foto-fotonya dibagikan ke media sosial mereka. Ini sepintas seperti pencitraan. "Ndompleng, ditumpangi politisi, rasanya aneh saja," kata pentolan Aremania Achmad Ghozali, Selasa (04/10/2022) malam.

Ghozali menjelaskan, Aremania berterima kasih sebesar-besarnya pada siapapun yang menyampaikan belasungkawa, dan ikut prihatin dengan trgaedi yang menewaskan ratusan orang di Malang tersebut. Namun Ia menyesalkan saja kalau tragedi ini ditumpangi misi politik.

Baca Juga: Tragedi Mematikan Kanjuruhan Menggetarkan Bayern Munich, Fans Bentangkan Spanduk 'Ratusan Orang Dibunuh Polisi'

"Yang saya sesalkan itu kok politisi-politisi itu. Jadi kayak ditumpangi politik," katanya menambahkan sambil mengatakan kalau Aremania berterima kasih pada semua yang peduli pada tragedi di Kanjuruhan.

Sebelumnya, ucapan bela sungkawa Tragedi Kanjuruhan ini memang mengalir dari berbagai kalangan. Semua berduka dengan tragedi yang merenggut 131 nyawa orang tersebut.

Kesedihan ini datang dari para pemain sepak bola, dari para suporter klub-klub sepak bola di tanah air, masyarakat seluruh Indonesia, dari ormas-ormas, pemerintahan, tokoh masyarakat, sampai klub dan tokoh sepak bola dunia.

Update data korban, sampai hari ini tercatat masih 131 orang meninggal dunia. Sementara untuk korban luka, Pemkab Malang fokus merawat 30 pasien di RSUD Saiful Anwar.

Dari jumlah itu, sebanyak 7 korban masih berada di ruang ICU (intensive care unit). Hal ini dijelaskan Plt Direktur RSSA Malang dr Kohar Santoso. Dari total korban itu dibagi menjadi dua: ada yang di ruang ICU dan ruang High Care.

Baca Juga: Beredar Video Instruksi Kapolres Malang 5 Jam Sebelum Laga di Kanjuruhan, Ferli: Jangan Lakukan Kekerasan Eksesif

Ia melanjutkan, sebanyak 30 pasien tersebut dalam kondisi luka sedang hingga berat. Pasien berat dirawat di ruang ICU dengan perawatan pemasangan alat bantu napas, dan segala macam.

"Kenapa dirawatinapkan karena kita berikan pengobatan dan observasi. Khawatir ada kondisi perburukan dan lain sebagainya. Itu mesti ditangani lebih jauh," katanya.

Sanksi buat Klub Arema FC

Arema FC mendapatkan sanksi akibat tragedi Kanjuruhan Berdarah yang menelan korban jiwa hingga 131 orang (sebelumnya 125). Sanksi ini diberikan oleh Komite Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Sanksi itu, seperti dikatakan oleh Ketua Komite Disiplin PSSI Erwin Tobing, salah satunya Singo Edan harus menyelenggarakan pertandingan di luar kandangnya, dengan jarak minimal 250 kilo meter dari Malang.

Menurut dia, sanksi diberikan sebab Komdis PSSI menilai ada kesalahan dan kelalaian dari Badan Pelaksana atau klub Arema FC pada pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

"Dari hasil sidang, Arema FC dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebagai tuan rumah dan harus dilaksanakan di tempat yang jauh dari Malang," kata Erwin dikutip dari Antara, Selasa (04/10/2022).

Erwin menjelaskan, keputusan tersebut merujuk pada Pasal 69 Ayat 1, Ayat 2 dan Ayat 3 Kode Disiplin PSSI Tahun 2018, Arema FC dilarang menyelenggarakan pertandingan sebagai tuan rumah dan harus dilaksanakan dengan jarak minimal 250 kilometer dari home base hingga akhir musim kompetisi 2022-2023.

Load More