Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 08 Oktober 2022 | 14:33 WIB
Suporter Arema FC (Aremania) berdoa di Patung Singa Stadion Kanjuruhan, Malang, jawa Timur, Minggu (2/10/2022). [ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc]

SuaraJatim.id - Korban Tragedi Kanjuruhan Malang sampai sekarang masih terus bertambah, baik yang meninggal dunia maupun mengalami luka-luka usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya tersebut.

Seperti disampaikan Manajer Arema FC Ali Rifki. Ia mengaku mendapat laporan adanya korban meninggal akibat Tragedi Kanjuruhan yang ternyata tidak masuk dalam data resmi yang dirilis kemarin.

Korban ini rumahnya terletak di sekitaran Kantor Arema FC di Jalan Mayjend Panjaitan Kota Malang. Setelah mendapat kabar itu, dia langsung datang ke rumah duka untuk memastikan sekaligus takziah.

"Saya baru tahu di belakang Kantor Arema juga ada yang meninggal dunia akibat tragedi itu. Yang meninggal dunia ini tidak sempat dibawa ke rumah sakit. Saya juga melihat sendiri surat kematiannya, jadi seperti itu," ujar Ali dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Sabtu (8/10/2022).

Baca Juga: Apa Saja Revisi Regulasi Keamanan Pertandingan Bola yang Dilakukan Polri Usai Tragedi Kanjuruhan Malang?

Ali mengungkapkan, berdasarkan informasi yang dia terima saat bertakziah, korban menonton pertandingan Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan bersama adiknya. Saat terjadi tembakan gas air mata, korban dan adiknya sempat pingsan.

Saat sang adik sadar langsung mencari korban. Kemudian, Posisi korban saat itu ditemukan di gate dalam kondisi meninggal dunia. Dengan temuan ini, manajemen berharap bila masih ditemukan korban di luar data resmi. Manajemen memohon segera melapor ke Kantor Arema FC.

"Tidak dibawa ke rumah sakit. Mohon kiranya yang mengetahui korban meninggal dunia belum sempat didata mohon memberikan data ke kami untuk di data dan untuk kita bisa datang bela sungkawa dan bertakziah," katanya.

Sementara, data resmi Pemprov Jatim per Sabtu (8/10/2022) mencatat korban meninggal dunia dan luka-luka bertambah menjadi 704 jiwa. Terdiri dari 131 korban meninggal dunia, 550 korban luka ringan maupun sedang, 23 korban luka berat, serta 37 korban masih dirawat di rumah sakit.

37 pasien itu dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang sebanyak 14 orang. Di RSUD Kanjuruhan sebanyak enam orang, di RS Hasta Brata sebanyak tiga orang, RSU Wajak Husada satu orang.

Baca Juga: Indonesia Terbebas Sanksi FIFA: Peran Besar Jokowi dan Erick Thohir, Iwan Bule Ucap Syukur

Di RSI Gondanglegi dua orang, RS Wava Husada empat orang. RS UMM satu orang, RST Soepraoen dua orang, RS Aisiyah dua orang, RS Hermina tiga orang.

Load More