Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 13 Oktober 2022 | 09:55 WIB
Direktur utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita (Instagram @akhmadhadianlukita)

SuaraJatim.id - Kemarin masih ramai sorotan update peristiwa pemeriksaan para tersangka Tragedi Kanjuruhan Malang, Rabu (12/10/2022). Mulai dari pemeriksaan Dirut PT LIB hingga Shin Tae-yong yang mengancam mundur.

Berikut ini sejumlah peristiwanya:

1. Pemeriksaan Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita

Pemeriksaan terhadap tersangka Tragedi Kanjuruhan pada Rabu (12/10/2022) masih berlanjut. Pada Rabu ini, Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (Dirut LIB) Ahmad Hadian Lukita selama 12 jam.

Baca Juga: Terpopuler: Mees Hilgers Bantah Omongan Iwan Bule, Wali Kota Bekasi Nonaktif Rahmat Effendi Divonis 10 Tahun

Ahmad Hadian Lukita mendatangi Ditreskrimum Polda Jatim jam 10.05 WIB dan selesai pada jam 21.52 WIB, atau selama 12 jam.

Meski begitu, Hadian juga belum ditahan penyidik. Alasannya, lantaran pemeriksaan terhadap Hadian dinilai belum selesai, karena pemeriksaan akan kembali dilakukan.

Pemeriksaan kembali akan dilakukan, lantaran masih ada berkas dan beberapa bukti yang harus dilengkapi. Beberapa di antaranya seperti legalitas PT LIB, sejumlah perjanjian yang dilakukan dengan beberapa pihak, termasuk broadcast.

2. Seorang nenek ditemukan tercemplung sumur

Warga Desa Jiwut Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar dihebohkan dengan hilangnya seorang nenek bernama Sunarti. Bersyukur, lansia berumur 60 tahun tersebut ditemukan dalam kondisi selamat di dasar sumur tua yang berada di tak jauh dari rumahnya.

Baca Juga: Kedoknya Terbongkar, Kondisi Suprapti 'Penjual Dawet' Kanjuruhan Diungkap Polisi: Ketakutan Dicari-cari Banyak Orang

Cerita hilangnya nenek Sunarti tersebut bermula saat keluarganya panik, lantaran sejak Senin (10/10/2022) dilaporkan hilang. Padahal pihak keluarga sudah berusaha mencarinya namun tidak ketemu.

"Menurut Keluarga, pada hari Senin sekitar waktu Subuh korban keluar rumah, karena tidak kunjung pulang keluarga mencari dan tidak menemukan. Korban memang mengalami keterbelakangan mental," kata Kapolsek Nglegok Iptu Nur Budi Santosa seperti dikutip Times Indonesia-jaringan Suara.com pada Rabu (12/10/2022).

Penemuan nenek Sunarti terjadi saat warga sekitar mendengar rintihan dari dalam sebuah sumur di pekarangan yang tak jauh dari rumah Sunarti.

3. Shin Tae-yong ancam mundur dari Timnas Indonesia

Desakan agar Mochammad Iriawan alias Iwan Bule mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI mencuat akhir-akhir ini. Desakan ini muncul pasca-Tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan 132 orang beberapa waktu lalu.

Iwan Bule dinilai bertanggung jawab dalam tragedi tersebut, menyusul penetapan enam tersangka oleh kepolisian. Keenam tersangka ini kini telah diperiksa di Polda Jatim. Salah satu tersangka merupakan Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita.

Terkait desakan agar Ketuam PSSI Iwan Bule mundur dari jabatannya, ternyata tidak semua orang sependapat. Salah satunya pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong. Coach Shin bahkan mengaku akan mundur dari pelatih timnas jika Iwan Bule mundur.

Hal ini dicuitkannya dalam akun Instagram miliknya @shintaeyong7777. Ia menulis ucapan bela sungkawa atas tragedi Malang itu menggunakan bahasa Korea yang kemudian ditranslate menggunakan bahasa Indonesia.

4. Pemkab Malang ajukan ratusan miliar renovasi Stadion Kanjuruhan

Pemerintah Kabupaten Malang telah mengajukan proposal untuk renovasi Stadion Kanjuruhan Malang dan membangun monumen untuk para korban Tragedi Kerusuhan beberapa waktu lalu.

Pemkab mengajukan anggaran mencapai Rp 580 miliar. Proposal itu telah diajukan ke Menpora dan Presiden RI Joko Widodo ( Jokowi ). Nilai itu lebih besar dari anggaran yang diwacanakan oleh Menpora.

Terkait proposal renovasi stadion ini disampaikan Bupati Malang M Sanusi. Ia mengatakan pengajuan anggaran renovasi sebesar Rp 580 miliar tersebut merupakan hasil kajian dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang.

"Pengajuan sekitar Rp 580 miliar, dari kajian tim Cipta Karya," kata Sanusi dikutip dari ANTARA, Rabu (12/10/2022).

5. Komdis PSSI juga diperiksa di Polda Jatim

Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI Erwin Tobing, memenuhi panggilan penyidik Polda Jatim. Di sana, ia memberikan keterangan sebagai saksi dalam tragedi kerusuhan di stadion Kanjuruhan Malang, yang menewaskan 132 supporter Arema FC.

Sekitar 14.32 Wib ia keluar dari gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim. Tidak banyak pertanyaan yang diberikan penyidik kepadanya. Hanya 29 pertanyaan saja. "Pemeriksaan saya sudah selesai," katanya saat ditemui di depan gedung Ditreskrimum Polda Jatim, Rabu (12/10/2022).

Saat pemeriksaan itu, penyidik mempertanyakan seputar Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC Abdul Haris yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Haris juga sudah diperiksa oleh penyidik Polda Jatim sehari sebelumnya. Dengan memberikan 123 pertanyaan.

"Penyidik ingin konfirmasi apakah ia (Haris) dulunya pernah dihukum?," ungkapnya. Pun ia menceritakan jika 2010 lalu, Komdis PSSI pernah menghukum Haris. Hanya saja ia tidak mengetahui kelanjutan kasus tersebut. Sebab ketika itu, dirinya belum bertugas di Komdis PSSI.

Load More