Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 18 Oktober 2022 | 14:38 WIB
Banjir merendam Trenggalek Jawa Timur [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Bencana hidrometeorologi akibat hujan lebat kembali melanda daerah di Jawa Timur ( Jatim ). Hari ini giliran Kabupaten Trenggalek yang terendam banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter.

Hari kemarin, Banyuwangi dan Malang yang dilanda banjir parah. Di Banyuwangi banjir merendam 4 kecamatan di tengah kota. Begitu juga di Malang Selatan, banjir melibas permukiman warga setempat dengan ketinggian hingga 1,5 meter.

Di Trenggalek, banjir sudah terjadi sejak pagi tadi. Banjir tidak hanya terjadi di pusat kota, bahkan juga sampai di Kecamatan Karangan yang berada di pinggiran daerah.

Di Jalan Nasional pertigaan Widyowati Trenggalek, banjir mencapai ketinggian sekitar 1 meter. Aktivitas lalu lintas lumpuh akibat muka air yang cukup tinggi.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Malang, Iwan Bule Batal Diperiksa Polda Jatim

"Widyowati sekarang ini banjir. Air meluber ke jalan dan masuk ke permukiman mulai pagi tadi," kata Sigit Setiawan, salah satu warga Trenggalek dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (18/10/2022).

Banjir Trenggalek terjadi setelah hujan deras mengguyur sejak Senin (17/10/2022) dini hari kemarin. Hingga kini hujan masih mengguyur Trenggalek

Banjir di kawasan Jalan Nasional Widyowati ini berasal dari luapan sungai setempat. Puluhan rumah warga sekitar terdampak bencana ini.

RSUD juga terendam

Akibat hujan deras yang mengguyur kawasan Trenggalek Jawa Timur ( Jatim ), saluran air setempat meluap. Luapan air ini sampai merendam RSUD dr Soedomo Trenggalek.

Baca Juga: RSUD dr Soedomo Trenggalek Sampai Terendam Banjir, Pasien Dievakuasi

Kondisi ini menyebabkan pasien yang berada di rumah sakit tersebut segera dievakuasi ke tempat yang aman. Banjir ini terjadi setelah hujan sejak siang tadi mengguyur kawasan itu, Selasa (18/10/2022).

Seperti dijelaskan Humas RSUD dr Soedomo Trenggalek, Sujiono mengaku, semua pelayanan rawat jalan sementara diliburkan. Sebab, semua poliklinik yang ada di rumah sakit tergenang air, rata-rata ketinggian air sampai lutut.

"Tapi ini potensi bisa naik, karena hujan masih terus, air juga kelihatannya masih deras dari arah sungai. Untuk semua pasien yang ada di lantai 1, sudah dilakukan evakuasi ke lantai 2 3 atau 4 yang ada di RSUD," katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.

Pihaknya masih belum bisa memastikan jumlah pasien yang terdampak banjir. Kini masih dilakukan pendataan dan segera dilaporkan.
Beberapa ruang yang terdampak adalah Ruang ICU, terus ruang mawar, Ruang Seruni, Ruang Raflesia, terus Ruang Pelayanan.

"Air mulai masuk sekitar jam 06.30. Kami dari RSUD tetap mempriorotaskan keselamatan pasien dan keluarganya," katanya menambahkan.

Sujiono mengaku akses ke rumah sakit yang tertutup banjir. Pihak rumah sakit belum bisa menerima pasien rujukan dari puskesmas. Kecuali pasien dibantu oleh pihak BPBD atau Basarnas untuk evakuasi pasien dari wilayah ke rumah sakit umum.

"Prinsipnya kita tetap melayani misalnya menerima pasien melalui IGD. Karena rawat jalan kita tutup untuk pelayanan di hari ini," ujarnya.

"Dari evakuasi untuk pasien yang rujuk dari wilayah. Kalau dari kami insyaallah aman-aman saja di rumah sakit, evakuasi masih bisa kita lakukan walaupun dengan pelan pelan," katanya menambahkan.

Wakil Bupati Sidak ke RSUD

Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhamad Natanegara meninjau RSUD dr. Soedomo Trenggalek. Rumah sakit plat merah milik Kabupaten itu terendam banjir.

Hampir semua bangsal rawat inap lantai 1 dan pelayanan poli rawat jalan terdampak banjir. Ketinggian air setinggi pinggang orang dewasa.

Patut disyukuri petugas rumah sakit bisa memindahkan pasien di lantai 1 ke lantai 2. Ada gedung baru 4 lantai yang bisa dimanfaatkan untuk evakuasi pasien.

"Alhamdulillah kita punya gedung baru, sehingga kita bisa mengevakuasi seluruh pasien di gedung baru yang kita miliki. Semua kita ungsikan kesana, kemudian alat juga sudah bisa kita ungsikan disana, meskipun beberapa alat yang permanen tidak bisa terselamatkan," ungkapnya.

"Mau gimana lagi karena memang bencana, yang terpenting kita mohon doanya semoga bencana ini bisa cepat selesai. Kemudian kita akan fokus penanganan pasca bencananya, termasuk masyarakat tidak terkena penyakit, seperti diare dan sebagainya. Terus juga dengan kebutuhan air bersihnya," terangnya.

Bencana banjir kali ini termasuk parah, beberapa tempat terendam air dengan ketinggian cukup tinggi seperti di Kelurahan Tamanan, Kelutan, Sumberingin Salamrejo, Pogalan, Gandusari dan beberapa tempat yang lainnya.

"Kita juga kekurangan peralatan, termasuk perahu untuk evakuasi, tenaga maupun logistik. Kita sangat kekurangan dan sudah berkoordinasi dengan stakeholder terkait, pemerintah provinsi dan juga kabupaten tetangga," tandas Wabup Trenggalek itu.

Lilik Absari, Kasie Kelembagaan RSUD dr. Soedomo Trenggalek menceritakan, semua sudah dievakuasi ke lantai 2, termasuk juga dengan alat sudah dipindahkan tempat yang lebih aman.

Load More