Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 20 Oktober 2022 | 14:55 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi [SuaraJatim/Dimas Angga]

"Dari masing-masing puskesmas sudah turun menyampaikan ke orang tua supaya memantau anaknya, terutama jajannya. Saya juga minta kepada para orang tua untuk ikut menjaga kesehatan anaknya," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, Nanik Sukristina mengimbau kepada para orang tua agar tetap tenang dan waspada terhadap penyakit tersebut. Yakni, dengan menerapkan PHBS melalui konsumsi makanan bergizi tinggi kalori dan protein.

"Jika ada keluarga yang sakit, diharapkan untuk segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk memperoleh pengobatan dari dokter," kata Nanik.

Di lain hal, Nanik juga mengingatkan kepada masyarakat agar selalu mengecek tanggal kadaluarsa obat atau makanan sebelum dikonsumsi. Apabila ada keluarga yang mengalami gejala suspek gagal ginjal misterius, pihaknya meminta supaya segera dilaporkan.

Baca Juga: Antangin Hingga OB Herbal Diklaim Tidak Mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol

"Terutama untuk usia di bawah 18 tahun dengan demam 7-14 hari atau jika ada gangguan pada proses urinaria dan pembengkakan pada bagian-bagian tubuh tertentu," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, IDAI Jatim menyebutkan sebanyak belasan balita meninggal di Surabaya akibat penyakit gagal ginjal akut. 10 anak meninggal di Kota Surabaya, dan 3 di Malang.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More