SuaraJatim.id - Hujan deras yang mengguyur kawasan Kabupaten Trenggalek Jawa Timur ( Jatim ) kemarin, Selasa (25/10/2022), selain menyebabkan banjir juga menyebabkan longsor di sejumlah titik.
Akibat bencana hidrometeorologi (akibat cuaca) itu, belasan rumah warga rusak berat hingga tak bisa digunakan lagi. Ini misalnya terjadi di Desa Timahan. Sebanyak 13 rumah warga yang rusak dampak bencana tanah gerak atau likuifaksi selama dua pekan terakhir.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin atau Gus Ipin mengatakan bencana ini terjadi sepekan lalu. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut.
"Bencana ini terjadi sekitar sepekan lalu. Bersamaan dengan bencana banjir dan longsor di beberapa wilayah Trenggalek, sepekan lalu," katanya dikutip dari ANTARA, Rabu (26/10/2022).
Meskipun begitu, kata Gus Ipin, sebanyak 13 KK yang rumahnya terdampak saat ini sementara mengungsi di rumah-rumah warga yang lokasinya aman dari risiko longsor maupun tanah gerak.
"Di Desa Timahan ini ada 13 KK yang terdampak dan membutuhkan relokasi," lanjut Arifin.
Masalahnya sekarang, lanjut dia, kondisi pergerakan tanah di Desa Timahan semakin melebar. Risiko longsor juga meningkat, apalagi jika kembali turun hujan dengan intensitas tinggi.
Bahkan saat tidak ada hujan pun, warga menyebut retakan tanah bertambah.
Warga yang rumahnya terancam kini mengungsi ke tempat yang lebih aman. Bahkan beberapa rumah terpaksa dibongkar.
Baca Juga: Korban Longsor Sumurup Dapatkan Lahan Relokasi dari Pemkab Trenggalek
Opsi relokasi saat ini sedang dipersiapkan pemerintah daerah. “Kami akan melakukan kajian untuk menentukan tempat yang tepat dan aman,” kata Arifin.
Arifin mengaku telah berkomunikasi dengan warga untuk mencari lahan relokasi di tanah pemajakan. Jika sudah tersedia, pemerintah daerah dibantu Pemprov Jatim akan membantu pembangunan hunian permanen untuk relokasi warga yang terdampak.
"Karena di lokasi sini sebagian besar adalah wilayah Perhutani, maka warga kami minta komunikasi dulu dengan kami. Saya minta warga cari lokasi relokasi di tanah pemajakan dulu, nanti pemerintah akan beli untuk relokasi," katanya.
Berita Terkait
-
Korban Longsor Sumurup Dapatkan Lahan Relokasi dari Pemkab Trenggalek
-
Para Pengungsi Tanah Longsor Warga Ngebel Ponorogo Masih Trauma Pulang
-
Viral, Detik-detik Banjir Lumpur Terjang Caringin Sukabumi
-
Perhatian! Sebagian Daerah di Sumut Perpotensi Hujan dalam Dua Hari ke Depan
-
Tembok SD Campurejo Jebol saat Longsor di Temanggung
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak