Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 02 November 2022 | 18:00 WIB
Ilustrasi jamban

SuaraJatim.id - Sebagai ibu kota provinsi, Kota Surabaya terus melakukan pembangunan kota. Namun ironisnya, sebagai kota terbesar di Jatim, ternyata masih ada ribuan warga tidak punya jamban layak.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya Aning Rahmawati. Ia menyatakan ribuan warga di daerah itu hingga saat ini tidak memiliki jamban yang layak.

Data permohonan pembangunan jamban Tahun 2023 ke Dinas Lingkugan Hidup (DLH) Kota Surabaya saat kurang lebih ada 8.500 warga.

Angka pengajuan permohonan di tahun depan itu lebih banyak berlipat-lipat dibanding pengajuan tahun 2022 ini yang hanya 300 permohonan.

Baca Juga: Sejarah Pertempuran Surabaya 10 November 1945, Asal-usul Hari Pahlawan

Aning Rahmawati, mengatakan kondisi itu diketahui pada saat pembahasan Rancangan Anggaran Pembangunan Belanja Daerah (RAPBD) Surabaya 2023.

"Saat ini ada sekitar 8.500 permintaan jamban dari warga Surabaya," kata Aning seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (02/11/2022).

Untuk itu, lanjut dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menganggarkan sebanyak 2.000 jamban pada Tahun 2023.

Menurut dia, pembangunan jamban tersebut nantinya disinergikan dengan program instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) komunal milik Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) setempat untuk kawasan yang belum punya jamban dan masih membuang langsung ke sungai.

Ia berharap pengerjaan jamban dengan konsep melibatkan kelompok masyarakat (pokmas) tersebut bisa berjalan dengan profesional, sehingga bisa mengentaskan antrean warga yang tidak punya jamban.

Baca Juga: Teror Maling Berpeci dan Bersarung di Surabaya, Curi Motor dan Kotak Amal Masjid

"Semoga antrean jamban bisa segera dituntaskan dalam waktu yang dekat ini," ujar dia.

Load More