SuaraJatim.id - Hartono tidak terima. Ia merasa rugi, setelah disuntik vaksin PMK sapinya malah mati. Merasa ada yang janggal, Ia pun meminta Dinas Peternakan setempat mengganti rugi.
Hartono, warga Desa Brangol Kecamatan Karangjati Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ( Jatim ) itu meminta ganti rugi sebesar Rp 15 juta kepada dinas. Ia mengatakan kalau sapinya mati setelah disuntik dosis kedua vaksin PMK.
Bahkan, Hartono mengancam bakal membawa bangkai sapi ke Kantor Dinas Perikanan dan Peternakan Ngawi jika tak dapat duit ganti rugi. Sapi mati siang tadi, Minggu (13/11/2022).
Dikutip dati beritajatim.com jejaring media suara.com, Sulastri, istri Hartono, mengatakan kalau sapinya itu adalah sapi jenis limosin dan disuntik vaksin kedua pada Jumat (11/11/2022) lalu.
Baca Juga: Gadis Ngawi yang Hilang Gegara Dibully Tetangga Pulang, Psikologisnya Masih Labil
Sesudah disuntik vaksin, sapi itu mulai mengalami sejumlah gejala seperti lemas. Dia sempat melaporkan keadaan sapinya pada petugas vaksin. Kemudian, petugas vaksin pun menyarankan sapi itu untuk dijual.
Sapin itu lantas laku Rp15 juta. Namun, sapi itu kemudian dikembalikan padanya dengan alasan sapi itu tak layak konsumsi.
Parahnya, sapi sudah dikembalikan dalam keadaan disembelih. Uang senilai Rp15 juta akhirnya diminta kembali oleh pedagang. Namun, Hartono tidak terima dan menuntut ganti rugi terutama pada dinas yang dikepalai oleh Bonadi itu.
Dia menyayangkan respons dinas yang lambat dan terkesan asal memberikan vaksin pada sapi. Imbasnya, dia sendiri yang tetap menanggung kerugian. Jika Disnakkan tak mau mengganti, maka dia akan membawa bangkai sapi ke kantor Disnakkan.
"Kami menuntut ganti rugi, kami sudah laporkan kondisi sapi ke dinas. Tapi responnya lambat. Harusnya petugas yang tahu sapi itu sakit atau tidak," katanya.
Baca Juga: Anaknya Hilang Usai Pamit Healing, Ayah di Ngawi Ungkap Kronologi: Dia Enggak Pernah Main Jauh
"Kami ini peternak tidak tahu apa-apa. Seharusnya petugas gak asal vaksin saja," kata Sulastri menambahkan.
Sementara itu, Kepala Desa Brangol Harun Al Rasyid menyayangkan hal ini. Dia menilai pasti ada masalah karena sapi mati usai mendapatkan vaksin. Belum lagi warganya harus menanggung ganti rugi Rp15 juta belum ditambah biaya menguburkan sapinya.
“Sapi warga saya mati usai divaksin ini jelas ada masalah. Kami menuntut dinas untuk ganti rugi Rp15 juta dan biaya pemakaman. Jika tidak diberi, sapi akan kami bawa ke kantor dinas biar dikubur oleh staf di sana,” Harun.
Anggota Polsek dan Koramil Karangjati sempat hadir ke lokasi. Mereka juga meminta pihak Dinas Perikanan dan Peternakan untuk datang.
Namun, setelah bertemu dengan warga, tetap tidak ada titik temu. Diketahui, yang bermasalah usai divaksin kedua tak hanya sapi milik Hartono tapi ada beberapa sapi lain yang lemas usai dapat suntikan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK).
Berita Terkait
-
4 Kuliner Lebaran Unik di Ngawi yang Tak Akan Anda Temukan di Tempat Lain
-
Ciri-ciri Psikopat Narsistik Mirip Pembunuh Mutilasi Wanita dalam Koper di Ngawi, Sikapnya Antisosial!
-
Apa Itu Psikopat Narsistik? Kepribadian yang Dimiliki Antok, Pelaku Mutilasi Ngawi
-
Kronologi Lengkap Mutilasi di Ngawi: Cekcok di Hotel Berujung Tubuh Dipotong, Dibuang di 3 Lokasi
-
Sadis! Ini Kronologi Mutilasi Wanita Dalam Koper di Ngawi, Pelaku Sempat Inapkan Potongan Tubuh di Rumah Nenek
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
Terkini
-
Massa Aksi Tolak UU TNI Surabaya: Ada Pasal-pasal yang Dapat Menyempitkan Masyarakat Sipil
-
Gubernur Khofifah di PKA II dan III BPSDM Jatim: Perkuat Kapasitas Pemimpin Birokrasi Adaptif
-
Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut di Duduk Sampean Gresik: 7 Orang Meninggal Dunia
-
Heboh Es Krim Beralkohol Dijual di Stan Mall Surabaya
-
LKPJ Gubernur Jatim 2024: Fraksi DPRD Apresiasi dengan Sejumlah Catatan