SuaraJatim.id - Sebanyak 11 dari 14 kepala keluarga korban bencana tanah gerak di Desa Timahan Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek Jawa Timur ( Jatim ) mengajukan tempat tinggal tenda untuk sementara.
Mereka sudah mulai segan tinggal di rumah saudaranya. Di sisi lain, lahan tempat tinggal mereka masih belum stabil dan dinilai membahayakan untuk ditinggali. Ini juga dilakukan sambil menunggu proses relokasi.
Akhirnya, pemkab bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyiapkan satu tenda bagi 11 kepala keluarga tersebut. Tenda ini bisa digunakan sebagai posko pengungsian bagi mereka.
Hal ini disampaikan Sekda Trenggalek Edy Supriyanto, dikutip dari ANTARA, Minggu (13/11/2022). Pendirian tenda darurat itu merupakan permintaan langsung warga.
Mereka sebelumnya mengungsi di rumah-rumah tetangga dan saudaranya di desa yang sama namun tidak terdampak tanah gerak.
Setelah beberapa lama, lanjut Edy, warga yang selama ini numpang di rumah kerabat dan tetangga, merasa segan dan ingin tinggal di posko pengungsian sehingga meminta bantuan tenda darurat ke Pemkab Trenggalek.
"Kami, dengan kekuatan APBD yang terbatas ini, juga mengupayakan relokasi 12 rumah warga yang terdampak ini ke lahan baru yang lebih aman," kata Edy.
Dikatakan, calon lahan untuk relokasi sudah tersedia. Lokasinya di desa yang sama, namun telah dipastikan kondisi lingkungannya aman dari risiko tanah gerak.
Lahan yang akan digunakan relokasi milik warga, namun dibeli oleh pemerintah daerah setempat dengan harga terjangkau sesuai kesepakatan dengan pemilik. Pembelian tanah itu juga diinstruksikan bupati setempat.
Baca Juga: Jalur Lintas Selatan Trenggalek-Pacitan Putus Akibat Longsor
Gerak cepat pun segera dilakukan dengan rapat dipimpin Sekda dengan mengundang tim penanggulangan bencana tanah bergerak dan Pemerintah Desa Timahan untuk mencarikan calon lahan relokasi.
"Alhamdulillah ikhtiar kami membuahkan hasil dan hari ini saya bersama tim melihat kondisi kelayakan calon lahan yang akan digunakan untuk relokasi," kata Edy.
Selain di Desa Timahan, bencana tanah gerak juga terjadi di Desa Puru Kecamatan Suruh, Desa Pandean Kecamatan Dongko dan Desa Sumurup Kecamatan Bendungan.
Untuk kasus bencana tanah gerak di Desa Sumurup, Pemkab Trenggalek telah mendapat bantuan Pemprov Jatim berupa lahan relokasi berikut bantuan keuangan untuk membangun hunian baru senilai Rp 50 juta per-KK terdampak.
Sedangkan di Desa Timahan, Puru dan Pandean, relokasi saat ini tengah diupayakan oleh pemerintah daerah menggunakan kekuatan APBD serta dana sosial yang dihimpun di Baznas serta hasil pengumpulan donasi dari berbagai pihak yang berempati terhadap bencana di Kabupaten Trenggalek.
Berita Terkait
-
Jalur Lintas Selatan Trenggalek-Pacitan Putus Akibat Longsor
-
Banjir Bandang Satu Meter Terjang Tiga Wilayah Pesisir Selatan Trenggalek
-
Ealah! Bekas Anggota DPRD Trenggalek Dijebloskan Penjara Kasus Penipuan CPNS
-
Masa Depan Ratusan Ribu Warga di Trenggalek Terancam
-
Akibat Banjir dan Longsor, Belasan Rumah Warga Trenggalek Rusak Berat
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
BP BUMN dan Danantara Lepas 1.000 Relawan Kemanusiaan dari Medan
-
Operasi Lilin Semeru 2025, 14 Ribu Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Nataru di Jatim
-
Gunung Semeru Erupsi 11 Kali Sehari, Kolom Abu Capai 1 Kilometer di Atas Puncak
-
Bojonegoro Darurat Pencabulan Anak, 23 Kasus Terungkap Sepanjang 2025
-
Anggota Polres Probolinggo Jadi Tersangka Pembunuhan Mahasiswi IMM, Polda Jatim Bicara Pelaku Lain