SuaraJatim.id - Rusia terus mendapat sorotan setelah sebuah rudal jatuh di sebuah permukiman warga di Polandia. Rudal yang jatuh itu disebut-sebut dari pasukan Vladimir Putin.
Namun, Presiden Polandia Andrzej Duda justru mengatakan bahwa tidak ada indikasi bahwa serangan rudal itu sengaja menargetkan Polandia. Artinya, rudal mungkin tidak sengaja jatuh.
Dan Ia juga mengatakan kalau Polandia tidak memiliki bukti kalau rudal tersebut diluncurkan pihak Rusia. Justru, Ia melanjutkan, kemungkinan besar rudal tersebut digunakan oleh pasukan pertahanan Ukraina.
"Kami tidak mengantongi bukti bahwa roket itu diluncurkan oleh pihak Rusia, kemungkinan besar roket itu digunakan oleh pasukan pertahanan Ukraina," kata dia seperti dikutip dari kantor berita Polandia, pap.pl Rabu (16/11/2022).
Baca Juga: Dua Orang Tewas di Polandia, Presiden Ukraina: Saya Yakin bahwa itu Bukan Rudal Kami
Ia melanjutkan, "Ada informasi awal yang membantahnya. Saya tidak ingin mengatakan itu sampai kami menyelidiki sepenuhnya. Tidak mungkin dalam garis lintasan bahwa itu ditembakkan dari Rusia."
Sebelumnya, serangan rudal di Pilandia ini terjadi persis ketika sejumlah pemimpin negara sedang menggelar konferensi KTT G20 di Nusa Dua Bali. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov segera pulang pasca-peristiwa itu.
Di sisi lain, dalam Bali Leaders’ Declaration atau Deklarasi Bali, yang disepakati para kepala negara G20 dalam KTT kelompok kerja sama 19 negara plus Uni Eropa itu, menyesalkan agresi Rusia terhadap Ukraina.
Para pemimpin G20 sepakat menuntut Rusia menarik seluruh pasukannya --tanpa syarat-- dari Ukraina. Sebagian besar anggota G20 juga mengutuk keras perang di Ukraina dan menekankan bahwa perang tersebut menyebabkan penderitaan manusia.
Selain itu, kata mereka, perang di Ukraina memperburuk kerentanan ekonomi global, menghambat pertumbuhan, meningkatkan inflasi, mengganggu rantai pasokan, meningkatkan krisis energi dan pangan, dan meningkatkan risiko pada stabilitas keuangan.
Baca Juga: Misteri Pelaku di Balik Rudal Jatuh di Polandia, Ukraina Atau Rusia?
Pesan perdamaian dari Bali
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, yang baru saja usai di Bali, berhasil mengirim pesan yang jelas untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
"Meskipun (Presiden Rusia Vladimir) Putin tidak datang, pesan yang dikirim oleh kekuatan ekonomi utama dari Bali sangat jelas ... sebagian besar anggota G20 secara eksplisit mengutuk perang di Ukraina," kata Macron dalam konferensi pers di Nusa Dua.
Sambil menegaskan bahwa G20 tidak menutup mata terhadap perang, Macron menjelaskan bahwa kelompok negara-negara tersebut menyoroti masih ada ruang pembicaraan, termasuk dengan negara berkembang seperti China dan India, untuk mendorong Rusia mengakhiri konflik.
"Sekarang waktunya bagi Rusia untuk mendengar pesan yang disampaikan oleh komunitas internasional dan kembali ke meja negosiasi," tutur dia.
Macron kemudian menyinggung perkembangan terbaru atas konflik Rusia-Ukraina, yaitu jatuhnya rudal di sebuah desa di Polandia yang dekat dengan perbatasan Ukraina.
Insiden itu, yang terjadi pada Selasa (15/11), menewaskan dua orang dan memicu reaksi dari kepala negara G7+ yang segera melakukan pertemuan darurat di sela-sela KTT G20 di Bali pada Rabu pagi.
"Kami sedang bekerja sama dengan Polandia untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan kami melakukannya dengan seluruh sekutu yang kami temui pagi ini," ujar Macron mengenai rapat G7.
Berita Terkait
-
Kerja Sama Strategis Indonesia-Polandia Jadi Kunci Hadapi Tantangan Ekonomi Global
-
Tertawa Saat Bahas Situasi Gaza, Menteri Polandia Dicecar Habis-habisan oleh Anggota Parlemen Eropa
-
Kabar Duka, Dubes RI untuk Polandia Anita Luhulima Meninggal Dunia di Usia 57 Tahun
-
Gelandang Timnas Polandia Bongkar Masa Lalu Buruk Egy Maulana Vikri: Dia Sulit...
-
Bule Polandia di Bali Berulah Pukul Satpam Dan Banting Anggota Brimob
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Singgung Prabowo Subianto, Ini Respon Jokowi Soal Isu Matahari Kembar
-
Jamaah Haji Indonesia Jadi Panutan, Disebut Paling Tertib di Dunia
-
LG Batalkan Investasi Baterai EV di Indonesia Senilai Rp130 Triliun
-
Warga Pilih Beli Emas Batangan, Penjualan Emas Perhiasan Turun di Pekanbaru
-
Harga Emas Antam Nggak Pernah Bosen Naik, Hari Ini Tembus Rp1.980.000/Gram
Terkini
-
Dokter di Malang Diduga Cabuli Pasiennya, Polisi Turun Tangan
-
Gubernur Khofifah : Perempuan Harus Jadi Pilar Ketangguhan Bangsa di Tengah Krisis Global
-
Rizki Sadig Kembali Pimpin PAN Jawa Timur
-
Pemprov Jatim Siap Urus Penerbitan Ulang Ijazah Pekerja Ditahan, Gubernur Khofifah: Solusi Konkret
-
Penyelenggara Barati Cup International 2025 Buka Suara Perihal Kisruh Jadwal Pertandingan