Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 23 November 2022 | 09:04 WIB
Logo baru Piala Dunia 2022. [FIFA / AFP]

Satu bagian ditujukan terutama pada Mbappe dan menyinggung kisah cintanya dengan model transgender Ines Rau, yang merupakan wanita trans pertama yang tampil di sampul Playboy.

"Mereka waria sialan seperti Mbappe sialan" teriak sekelompok fans Argentina.

Bagian lainnya membidik seluruh skuad Prancis dengan kiasan rasis bahwa skuad Les Bleus penuh dengan pemain Afrika, menyiratkan bahwa pemain kulit hitam tidak boleh orang Prancis.

Insiden nyanyian atau yel yel bernada diskriminatif dan rasis ini memang acap kali mewarnai gelaran Piala Dunia. Pada Piala Dunia 2018 silam, FIFA juga pernah membuka proses disipliner terhadap tuan rumah Piala Dunia 2018 Rusia.

Baca Juga: Prediksi Maroko vs Kroasia di Piala Dunia 2022: Hadangan Berat Sang Runner Up

Waktu itu tuan rumah membuat ‘nyanyian monyet’ yang didengar saat pertandingan persahabatan melawan Prancis. Hal ini segera membuat FIFA berang dan membuka penyelidikan. Hal ini sempat menjadi sorotan media dunia, termasuk The News.

Gelandang Manchester United Paul Pogba dan pemain sayap Barcelona, Ousmane Dembele, diduga menjadi sasaran ejekan rasis selama pertandingan di Saint Petersburg bulan lalu. "Kami tidak memiliki komentar lebih lanjut pada tahap ini," kata juru bicara FIFA kepada AFP.

Persatuan Sepakbola Rusia (RFU) mengatakan siap untuk bekerja sama dengan penyelidikan FIFA. "Kami meluncurkan penyelidikan internal kami sendiri sehari setelah pertandingan," kata perwira anti diskriminasi RFU Alexander Baranov dilansir dari The News.

Load More