SuaraJatim.id - Edi Subandi, ayah dari bocah SD di Malang yang koma usai dianiaya temannya mengatakan kalau motif penganiayaan tersebut adalah pemalakan.
Anaknya bersekolah di SD Desa Jenggolo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang Jawa Timur ( Jatim ). Anaknya berinisial MWF itu dipalak oleh kakak kelasnya, mayoritas kelas 6 lalu dikeroyok.
Ini terungkap setelah anaknya sadar. "Dia tidak pernah cerita, ternyata korbannya sudah banyak (selain MWF). Kalau tidak dikasih uang, Pasti ada kekerasan," kata Edi, dihubungi Rabu, (23/11/2022).
Untuk kronologisnya, peristiwa ini dimulai pada Jumat, 11 November 2022. Saat itu MWF telat pulang sekolah. Di rumah, Ia lalu menangis histeris. Namun, korban tidak menceritakan apa penyebabnya.
"Ke kita (orang tua korban) tidak berani bilang," ujarnya, Rabu (23/11/2022).
Keesokan harinya, lanjut dia, korban muntah-muntah sehingga memutuskan untuk tidak masuk sekolah.
"Saya pikir tifusnya kambuh, saya periksa ke bidan langganan. Mualnya mereda tapi tetap pusing," katanya menambahkan.
Tiga hari kemudian, pusing kian parah hingga korban kejang-kejang. Keesokan paginya dibawa ke rumah sakit dan saat ini kondisinya telah membaik.
Nah, saat itulah MWF menceritakan apa yang menimpanya. Ternyata, Ia terlambat pulang sekolah saat itu karena diseret kakak kelasnya ke Bendungan Sengguruh, kawasan setempat.
Baca Juga: Kronologis Siswa SD di Malang Koma Setelah Dikeroyok Kakak Kelasnya
"Ternyata telat pulang sekolah itu di parkiran sekolah diseret empat anak kakak kelasnya menuju Bendungan Sengguruh, lalu ditendang kepala dan dadanya sempat sesak nafas," ujarnya.
Lantaran peristiwa yang dialami anaknya mengancam nyawa, pihaknya memutuskan untuk melapor polisi. "Ini urusannya nyawa," ujarnya.
Sementara, Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik mengatakan kasus dugaan pengeroyokan atau penganiayaan sudah ditangani penyidik. Visum juga telah dilakukan.
"Penyidik sudah melakukan pemeriksaan pihak sekolah dan tujuh anak diduga pelaku penganiayaan," ujarnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, diketahui korban memang acap kali jadi sasaran penganiayaan. "Kerap jadi korban bullying dan penganiayaan sejak kelas 1," katanya.
Videonya sempat viral
Tag
Berita Terkait
-
Kronologis Siswa SD di Malang Koma Setelah Dikeroyok Kakak Kelasnya
-
Sedih! Beredar Video Bocah Kelas 2 SD Malang Koma Usai Dikeroyok Kakak Kelasnya
-
Pria 57 Tahun Hanyut Terseret Arus Sungai Brantas di Malang Ditemukan Tewas
-
Jaksa AM Tersangka Mafia Tanah, Serobot Tanah Warga Malang Sari Seluas 10 Hektare
-
Dinilai Mabuk Ucapan Presiden FIFA Dicap Kontroversi, Sebut Korut Bisa Jadi Tuan Rumah Piala Dunia
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
21 Rumah Warga Situbundo Terendam Banjir, Diterjang Luapan Sungai Cora Menjangan
-
Rangkaian Livin' Fest Music di Surabaya Berakhir, Rayakan Harmoni Indonesia Nuansa Jawa Timur
-
Banjir Lahar Gunung Semeru Rusak Puluhan Rumah di Lumajang, Warga Diminta Mengungsi
-
130 Tahun BRI, Raden Bei Aria Wirjaatmadja Perintis UMKM dan Holding Ultra Mikro
-
Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Katalis Talenta AI SMA/SMK dari ITS Surabaya