Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 23 November 2022 | 20:05 WIB
Bocah SD di Malang dikeroyok temannya [Foto: Tangkapan layar Instagram]

Sementara di tangannya terdapat infus. Bocah tersebut terlihat tidak merespon ketika tangannya dipegang. Matanya juga tampak sedikit terbuka.

Kronologis peristiwa

Untuk kronologisnya, Edi Subandi, ayah korban mengatakan peristiwa ini dimulai pada Jumat, 11 November 2022. Saat itu MWF telat pulang sekolah.

Di rumah, Ia lalu menangis histeris. Namun, korban tidak menceritakan apa penyebabnya. "Ke kita (orang tua korban) tidak berani bilang," ujarnya.

Baca Juga: Duhh! Bocah SD di Malang Keroyok Temannya Sampai Koma Motifnya Ternyata Pemalakan

Keesokan harinya, lanjut dia, korban muntah-muntah sehingga memutuskan untuk tidak masuk sekolah. "Saya pikir tifusnya kambuh, saya periksa ke bidan langganan. Mualnya mereda tapi tetap pusing," katanya menambahkan.

Tiga hari kemudian, pusing kian parah hingga korban kejang-kejang. Keesokan paginya dibawa ke rumah sakit dan saat ini kondisinya telah membaik.

Nah, saat itulah MWF menceritakan apa yang menimpanya. Ternyata, Ia terlambat pulang sekolah saat itu karena diseret kakak kelasnya ke Bendungan Sengguruh, kawasan setempat.

"Ternyata telat pulang sekolah itu di parkiran sekolah diseret empat anak kakak kelasnya menuju Bendungan Sengguruh, lalu ditendang kepala dan dadanya sempat sesak nafas," ujarnya.

Lantaran peristiwa yang dialami anaknya mengancam nyawa, pihaknya memutuskan untuk melapor polisi. "Ini urusannya nyawa," ujarnya.

Baca Juga: Kronologis Siswa SD di Malang Koma Setelah Dikeroyok Kakak Kelasnya

Edi Subandi juga mengatakan kalau motif penganiayaan tersebut adalah pemalakan. Korban saat itu dipalak oleh kakak kelasnya yang mayoritas kelas 6 lalu dikeroyok.

Load More