SuaraJatim.id - Ada peribahasa lama, "sebuas-buas harimau, Ia tidak akan memakan anaknya sendiri." Itu binatang. Tapi apa yang dilakukan seorang ibu di Kota Surabaya ini ternyata lebih dari binatang.
Bagaimana tidak, seorang ibu yang seharusnya melindungi anak kandung sendiri malah menyiksa dan memukulinya sampai akhirnya meninggal dunia. Ironisnya lagi, bocah yang dipukuli itu baru berusia 6 tahun
Korban, bocah 6 tahun itu meninggal di rumah sakit setelah diantar dalam kondisi pingsan. Sementara di tubuhnya ada beberapa luka lebam diduga akibat penyiksaan.
Belakangan diketahui, korban habis dipukuli oleh ibunya sendiri berinisial U (42). Pelaku akhirnya ditangkap Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
Pelaku memukuli anaknya di Jalan Bulak Banteng Kidul Gang 8, Senin (21/11/2022) malam. Aksi sadis ini terungkap usai korban dibawa ke RS Soewandhi Surabaya oleh pelaku dalam kondisi tidak sadarkan diri usai dipukuli.
Karena sudah kritis, AP lantas meninggal dan pihak dokter mencurigai bekas luka di sekujur tubuh korban. "Dibawa ke Soewandi, ternyata meninggal, terus dokternya lapor ke Polres karena ada luka-luka," kata warga yang menolak disebut nama.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Surabaya, AKP Arief Rizky Wicaksana. Dihubungi awak media, Arief membenarkan kejadian tersebut.
"Iya betul. Ada penganiayaan terhadap bayi perempuan berusia 6 tahun hingga meninggal dunia yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri," katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.
"Itu terungkap usai pihak RS Soewandi melapor ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Saat ini masih dilakukan pendalaman," katanya menambahkan.
Baca Juga: Dewa 19 Guncang Surabaya
Pelaku suruh anaknya mengemis
Belakangan juga terungkap kalau pelaku U sering menyuruh anak perempuannya tersebut mengemis di jalanan Surabaya. Hal itu disampaikan oleh Sami (45) yang merupakan tetangga kos pelaku.
Samie mengatakan jika korban sering dianiaya hingga matanya membengkak dan kerap dipukul dengan sapu hingga patah. Padahal, AP hanya melakukan kesalahan kecil. Misalnya salah membeli barang di warung.
"Itu tinggal berdua dengan teman perempuannya, inisialnya P (19). Itu mereka pasangan lesbi. Sering korban dipukuli ndak wajar. Sering juga disuruh mengemis di jalanan," ujarnya, Rabu (23/11/2022) malam.
Samie menjelaskan, penganiayaan terakhir itu terjadi pada hari Minggu (20/11/2022) malam. Saat itu, sebelum Samie mendengar suara gebukan seperti hari biasanya, Ia melihat korban keluar kamar kos dan membeli sesuatu di warung pada pukul 21.00 WIB.
"Itu kan hujan, terus saya tanya beli apa? Dia bilang beli ini, terus itu yang dia beli dimasukkan di bajunya, kasihan, basah kuyup badannya kurus," kata Samie.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Kronologi Sopir Truk Ditemukan Tewas di Banyuwangi, Mulut dan Hidung Berbusa!
-
BRI Ikut Biayai Proyek Strategis Flyover Sitinjau Lauik Rp2,2 Triliun di Sumbar
-
2 Jembatan Lumajang Rampung Akhir 2025, Gubernur Khofifah Pastikan Mobilitas Warga Pulih Total
-
Korban Ledakan Serbuk Mercon Pacitan Bertambah, Lima Warga Luka dan Rumah Hancur
-
Banjir Lamongan Rendam 328 Hektare Sawah Warga, 13 Dusun Terdampak