Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 01 Desember 2022 | 07:29 WIB
Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan bersama suporter Arema FC saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (19/11/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Dari hasil pemeriksaan, tidak terditeksi adanya gas air mata di kedua korban itu," kata Prof Nabil, saat ditemui di gedung Fakultas Hukum, Universitas Airlangga (Unair), Rabu (30/11/2022). Dari pemeriksaan sekitar satu bulan itu, ada kesamaan penyebab kematian kedua remaja itu.

Mereka meninggal karena kekerasan benda tumpul, juga terjadi pendarahan di kedua korban. Serta terdapat patah tulang iga dan patah tulang dada.

3. Perang Ukraina

Perang di Ukraina telah memasuki babak baru. Ukraina mengklaim dirinya telah berhasil memukul mundur pasukan Rusia dari sejumlah wilayah yang dikuasai.

Baca Juga: Hasil Autopsi Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan Keluar, Dokter Klaim Gas Air Mata Tak Terdeteksi

Keberhasilan Ukraina memberikan perlawanan sengit sehingga mampu mengusir Rusia itu disebut-sebut sebab campur tangan dari sejumlah negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

NATO mengirim berbagai macam senjata canggih mereka untuk pasukan Ukraina. Namun ada masanya bantuan senjata ini menyusut. Oleh sebab itu, Ukraina kini mendesak agar NATO segera mengirim bantuan lagi.

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitro Kuleba, Selasa (29/11/2022). Ia mendesak anggota NATO lebih cepat mengirim bantuan militer dan nonmiliter guna mengatasi perang melawan Rusia itu.

4. Hasil survei ARCI

Nama Gubernur Khofifah Indar Parawansa masih menjadi magnet tersendiri bagi warga Jawa Timur ( Jatim ). Elektabilitasnya masih jauh mengungguli sejumlah nama besar lain.

Baca Juga: Pakar Pidana Unair Sebut Tragedi Kanjuruhan Bukan Pembunuhan Berencana

Ini merupakan hasil riset dari lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI). Lembaga survei ini mengumumkan hasil survei elektabilitas calon yang berpotensi Pilgub Jatim 2024.

Load More