SuaraJatim.id - Sejumlah peristiwa menjadi sorotan kemarin di Jawa Timur ( Jatim ), Rabu (30/11/2022). Mulai dari update hasil autopsi dua jenzah korban Tragedi Kanjuruhan Malang sampai berita politik hasil survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) terkait elektabilitas sejumlah tokoh sebagai cagub 2024 nanti.
Selain itu masih ada sejumlah peristiwa lain, misalnya kabar terbaru terkait kondisi perang di Ukraina:
1. Korupsi pengadaan kapal di Sumenep
Dua pejabat PT Sumekar ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep terkait dugaan kasus korupsi pembelian kapal BUMD kabupaten setempat.
Kepala Kejaksaan Negeri Sumenep, Trimo, mengatakan penetapan tersangka kedua pejabat PT Sumekar tersebut melalui proses penyelidikan yang cukup panjang. Kejari telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan banyak barang bukti.
Kedua tersangka itu masing-masing berinisial MS, Direktur Utama PT Sumekar kala pengadaan kapal itu terjadi. Kemudian AY, manager keuangan PT Sumekar. Namun terhadap kedua tersangka itu belum dilakukan penahanan.
"Dari hasil pemeriksaan dan bukti-bukti yang ada, mantan Dirut dan Manager Keuangan PT Sumekar itu telah memenuhi unsur untuk ditetapkan sebagai tersangka," katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Rabu (30/11/2022).
2. Hasil autopsi forensi korban Tragedi Kanjuruhan
Hasil mengejutkan disampaikan Nabil Bahasuan. Ia adalah dokter forensik yang meng-autopsi Natasya Debi Ramadani (16) dan adiknya Naila Debi Anggraini (13).
Baca Juga: Hasil Autopsi Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan Keluar, Dokter Klaim Gas Air Mata Tak Terdeteksi
Keduanya adalah korban tragedi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang. Mereka meninggal bukan karena gas air mata.
"Dari hasil pemeriksaan, tidak terditeksi adanya gas air mata di kedua korban itu," kata Prof Nabil, saat ditemui di gedung Fakultas Hukum, Universitas Airlangga (Unair), Rabu (30/11/2022). Dari pemeriksaan sekitar satu bulan itu, ada kesamaan penyebab kematian kedua remaja itu.
Mereka meninggal karena kekerasan benda tumpul, juga terjadi pendarahan di kedua korban. Serta terdapat patah tulang iga dan patah tulang dada.
3. Perang Ukraina
Perang di Ukraina telah memasuki babak baru. Ukraina mengklaim dirinya telah berhasil memukul mundur pasukan Rusia dari sejumlah wilayah yang dikuasai.
Keberhasilan Ukraina memberikan perlawanan sengit sehingga mampu mengusir Rusia itu disebut-sebut sebab campur tangan dari sejumlah negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Tag
Berita Terkait
-
Hasil Autopsi Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan Keluar, Dokter Klaim Gas Air Mata Tak Terdeteksi
-
Pakar Pidana Unair Sebut Tragedi Kanjuruhan Bukan Pembunuhan Berencana
-
Dokter Forensik Sebut Korban Tragedi Kanjuruhan Meninggal Sebab Benda Tumpul, Bukan Gas Air Mata
-
Harap-harap Cemas Menanti Izin Liga 1 yang Katanya Turun Hari Ini
-
Janji Usut Tuntas Keterlibatan Prajurit TNI di Kanjuruhan, Jenderal Andika: Kami Akan Tindak Tegas!
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
KIK EBA Jadi Syariah Perdana di Indonesia dari BRI Manajemen Investasi
-
Bukan Sekadar Letusan Biasa: PVMBG Ungkap Rekaman Gempa Getaran Banjir Semeru yang Bikin Khawatir
-
Pilu Petani Lombok, Ladang Rusak Diterjang Awan Panas Semeru
-
Di Tengah Keriuhan, Relawan Kesehatan Jadi Penopang Pengungsian Erupsi Semeru
-
Cerita Lansia 90 Tahun Saat Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Semeru