Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 21 Januari 2023 | 09:22 WIB
Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Saat Kiai Fahmi, pengasuh pondok pesantren di Jember Jawa Timur ( Jatim ) telah ditahan oleh kepolisian setempat setelah ditetapkan sebagai tersangka.

Belakangan diungkap kepolisian, korban dugaan kasus pencabulan itu ternyata sebanyak 4 santriwati. Mereka ini dicabuli di ruang studio pondok pesantren yang diasuh Kiai Fahmi.

Hal ini seperti disampaikan Kepala Polres Jember Ajun Komisaris Besar Hery Purnomo dalam jumpa pers di Markas Polres Jember, Jumat (20/1/2023).

"Korban tidak kami sebutkan nama-namanya," kata Hery Purnomo kemarin sambil mengingatkan agar para wartawan tidak vulgar memberitakan kasus tersebut.

Baca Juga: Kiai Fahmi Terancam 15 Tahun Penjara, Jalan Telanjang ke Jakartanya Kapan?

"Sampeyan harus ingat hak korban. Jejak digital ini sampai kapanpun akan ada," katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Sabtu (21/01/2023).

Menurut Hery, para korban punya masa depan yang harus dilindungi bersama. Oleh sebab itu Ia meminta pemberitaan tidak menyebut detail nama pondok dan inisial para korbannya.

"Jadi saya minta tolong kepada rekan-rekan sekalian. Tidak ada inisial, tidak ada nama disebutkan apapun di situ, termasuk dengan pondoknya. Kita lindungi bersama hak perempuan dan anak supaya tidak terlanggar," katanya.

"Saat ini penyidik telah berkoordinasi dengan DP3AKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana) berkaitan dengan pendampingan anak. Kami juga telah memeriksa ahli baik ahli pidana, psikolog, dan ahli agama dari MUI untuk menambah alat bukti dan memperjelas terkait dengan perkara yang terjadi," kata Hery.

Setelah ditetapkan menjadi tersangka, FM ditahan di sel Polres Jember. Ia dijerat dengan Pasal 82 ayat 1 dan ayat 2 junto Pasal 76 E Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2017 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Baca Juga: Kasus Pencabulan Santrinya, Kiai Fahmi Dijerat Pasal Berlapis Ancamannya 15 Tahun Penjara

"Dan atau Pasal 6 huruf c junto pasal 15 huruf b, huruf c, d, g, i Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual atau Pasal 294 ayat 2 ke 1 KUHP," kata Hery.

FM terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara sesuai UU Perlindungan Anak, 12 tahun penjara sesuai Pasal 6 UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual, dan tujuh tahun penjara sesuai KUHP.

Penyidik juga telah mengamankan beberapa barang bukti. "Ada 10 item barang bukti elektronik yang sudah diamankan penyidik, di antaranya CCTV, handphone, laptop. Ada beberapa barang yang berkaitan secara langsung di tempat kejadian perkara," kata Hery.

Load More