SuaraJatim.id - Kasus pungli yang dilakukan oleh oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan oknum Outsourcing, membuat geram Wali Kota Surabaya. Kasus tersebut diduga sudah ada sejak lama di kawasan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Hal itu disebutkan oleh Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Herlina Harsono Njoto, bahwa kasus pungli di Pemkot, sudah berjalan lama.
"Jadi sebenarnya kasus pungli terhadap tenaga kontrak itu bukan baru pertama ini didengar. Tapi memang, bersyukur bahwa kemudian Pak Wali menemukan bukti konkret terkait dengan pungutan liar terhadap masuk-masuknya tenaga outsourcing itu," ujar Herlina.
Menurutnya, perekrutan tenaga kerja outsourcing sendiri untuk menutup kebutuhan Pemkot Surabaya, guna membantu kinerja ASN. Namun karena adanya kebutuhan tersebut, maka dimanfaatkan dengan tujuan lain oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab.
"Yang direkrut pun itu adalah tenaga yang harus dari Surabaya yang kondisi ekonominya juga membutuhkan pekerjaan, artinya kalau boleh dikatakan warga yang butuh pemberdayaan," jelasnya.
DPRD Kota Surabaya berharap, hal semacam ini tak muncul lagi di kalangan Pemkot Surabaya. Namun menurut Herlina, harus ada sanksi tegas terhadap pelakunya.
"Jadi jangan sampai kemudian kasus semacam ini terulang kembali. Memang pada saat ini butuh sanksi tegas supaya ke depan tidak ada pungutan-pengungutan semacam itu. Dan nantinya tenaga kontrak yang ada di kota Surabaya benar-benar loyal karena memang merasa ikut di rumahnya sendiri," ucapnya.
Tak hanya itu, menurut Herlina dengan pungli sebesar Rp. 15 juta terbilang cukup kecil, padahal banyak kabar pungli yang terjadi di Pemkot Surabaya mencapai puluhan juta, dan itu yang ada di Dishub Kota Surabaya.
"Tapi terus terang Kalau dibilang 15 juta itu sebenarnya di atasnya itu juga ada. Menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya, yang tertinggi adalah di Dishub," ujarnya.
Baca Juga: Jadwal Futsal Pro League 2023 Besok, Ada Laga Super Big Match
"Jalan itu puluhan juta, katanya. Tapi saya juga tidak bisa memastikan, maksudnya, Saya ndak pernah mendapati dan kemudian kalaupun berkesempatan punya pasukan yang ditempatkan di sana juga juga nggak pernah minta uang," terang Herlina.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, A.H Thony menjelaskan, bahwa hal tersebut mencederai apa yang sudah dilakukan Wali Kota Surabaya hingga saat ini.
"Kami prihatinkan ketika ada temuan didapati itu dari ASN, melakukan pungli, itu yang mencederai padahal sejauh ini kita berusaha ingin melaksanakan amanah UU 28 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dari KKN," urai Thony.
Thony berharap, Pemkot tak pandang bulu dalam memberikan sanksi pada ASN ataupun pihak outsourcing yang melakukan pungli.
"Kalau kemudian ini ada satu temuan, maka kita minta pemkot jangan ragu-ragu, jangan pandang bulu, langsung berikan sanksi biar jera. Kita capek ngurusi masalah-masalah yang sebetulnya mengganggu mencapai program-program misi besar yang sudah direncanakan bersama," jelasnya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
-
Jadwal Futsal Pro League 2023 Besok, Ada Laga Super Big Match
-
Link Live Streaming Persebaya Surabaya vs Borneo FC di BRI Liga 1
-
Kaplok Kepala Ibunya, Remaja Ini Dicari Mau Diajak Kelahi Arek-arek Suroboyo
-
Jadwal Siaran Langsung BRI Liga 1: Persija vs RANS, Persebaya vs Borneo FC
-
Sidang Tuntutan 2 Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Digelar Terpisah
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Pengasuh Ponpes Sumenep Divonis Kebiri dan 20 Tahun Penjara, Cabuli Banyak Santriwati Bertahun-tahun
-
Kronologi Penemuan Mayat Polisi di Rel Kereta Api Lamongan, Penyebab Kematian Masih Misteri
-
Dugaan Pencabulan Ponpes Bangkalan, Polda Jatim Kebut Penyelidikan hingga Pendampingan Korban
-
BRI Hadirkan Layanan Keuangan Terapung, Dorong Ekonomi Pesisir Lewat Teras BRI Kapal
-
Kronologi Ketua PCNU Magetan Diduga Dianiaya Kades Usai Ceramah, Polisi Turun Tangan