SuaraJatim.id - Takdir kematian bisa datang kapan saja dan di mana saja. Seperti dialami balita ini. Ia tewas saat menginap bersama orangtuanya di sebuah hotel di Surabaya, Santu (04/03/2023).
Balita yang masih berusia satu tahun itu meninggal di salah satu hotel di Jalan Jagalan, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya. Ironisnya, Ia meninggal saat menginap di hotel bersama kedua orangtuanya.
Untuk kronologisnya, seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, balita tersebut sedang menginap bersama kedua orang tuanya berinisial D dan M yang masih berusia 23 tahun.
Iptu Eko Kuswandi Panit Intel Polsek Pabean Cantikan mengatakan, balita tersebut meninggal usai kedua orang tuanya mengaku meminumkan obat ke anaknya yang sedang sakit batuk. Obat tersebut produksi China.
"Dari keterangan orang tuanya, sakit batuk. Setelah itu diberikan obat tanpa resep dokter di toko obat china. Diminumkan ke anaknya. Namun, untuk memastikan (penyebab kematian) kami perlu penyelidikan," kata Eko.
Eko menjelaskan, saat itu petugas hotel mendengar suara minta tolong dari kamar korban. Petugas yang mendengar teriakan minta tolong lantas mendatangi lokasi dan melihat ibu dari bayi tersebut menangis.
"Lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pabean Cantikan. Kami datang bersama tim inafis," imbuh Eko.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti dari kematian balita tersebut.
Ditanya apakah yang diminum bayi tersebut adalah racun, Eko mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap obat batuk merk China yang diminumkan ke balita tersebut.
Baca Juga: Berlayar dari Banyuwangi, KM Baruna Jaya Hilang Kontak di Perairan Laut
"Saya belum tahu, itu obat batuk atau gak. Ini kan obat china jadi harus tahu dulu keterangan dari forensik biar dicek dulu obat apa yang diminumkan," ujarnya.
"Tapi kalau benar ya gak keracunan tapi lebih dosis. Tapi kalau gak benar, bisa jadi keracunan sehingga mengakibatkan kematian," katanya menambahkan.
Jenazah bayi tersebut lantas dibawa ke RSUD Dr. Soetomo untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Berita Terkait
-
Berlayar dari Banyuwangi, KM Baruna Jaya Hilang Kontak di Perairan Laut
-
Chua Kotak Sesak Nafas dan Dilarikan ke IGD Satu Jam Sebelum Manggung
-
Surabaya Shopping and Culinary Track, Cara Seru Eksplor Kota Pahlawan
-
Update! Linmas yang Tampar dan Olesi Balsem Pelajar di Shelter Surabaya Dipecat
-
Erick Thohir Datangi Bonek Mania, Ajak Para Bonek Ikut Jambore Suporter
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
DPRD Jatim Singgung Dana Bagi Hasil Cukai: Provinsi Ini Penyumbang Terbesar
-
DPRD Jatim Minta Rencana Penghapusan Pajak Alat Berat Dikaji Ulang
-
Kado Hari Jadi Jatim ke-80, Gubernur Khofifah Bebaskan Masyarakat dari Pajak Daerah
-
6 Link DANA Kaget Aktif! Amankan Saldo Gratismu Sekarang Juga
-
Update Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 7 Orang Masih Terjebak di Reruntuhan Bangunan