Fabiola Febrinastri
Jum'at, 10 Maret 2023 | 14:58 WIB
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. (Dok: Pemprov Jatim)

SuaraJatim.id - Kepala Bakesbangpol Jatim Eddy Supriyanto, yang mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan sebagai Pelopor Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme di Indonesia.

Penghargaan ini diterima dalam ajang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE) Award  Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), di Ballroom The Sultan Hotel & Residence, Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2023).

Khofifah menyampaikan, di Bumi Majapahit, toleransi dan moderasi beragama harus dijunjung tinggi. Dalam sebuah negara, kedamaian antar sesama masyarakat sangat mendukung tercegahnya ekstremisme dan kekerasan yang mengarah pada terorisme.

“Terima kasih, kami haturkan atas pengahrgaan ini. Anugerah ini sekaligus menunjukan bahwa nilai toleransi telah tertanam di tengah perbedaan di masyarakat,” kata Gubernur Khofifah

Baca Juga: Gubernur Khofifah Panen Padi Inpari 32 HDB di Tuban

Dalam dua tahun pelaksanaan RAN PE, berbagai capaian keberhasilan telah ditunjukkan Pemerintah Provinsi Jatim melalui kerja kolaboratif sebagai perwujudan penerapan "Whole Government and Whole Society Approach". 

Keberhasilan pelaksanaan RAN PE dapat terjejaki dengan munculnya berbagai inisiatif yang dilakukan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan ekstremisme kekerasan yang mengarah pada terorisme. 

Hal tersebut diperkuat dengan data dari Kementerian Agama (Kemenag) RI, yang mencatat indeks Kerukunan Umat Beragama di Jawa Timur (KUB Jatim) pada tahun 2021 menembus angka 77,8%. 

Capaian itu menempatkan Jatim ada di urutan pertama se-Pulau Jawa. Bahkan, angka yang diraih Jatim itu tercatat lebih tinggi dari rata-rata capaian KUB nasional yang berada di angka 72,9%.

Khofifah juga menyebut, ada tiga hal yang dirasa penting dalam menciptakan moderasi beragama. Yaitu understanding, trust dan respect. 

Baca Juga: Produksi Air Bersih Jatim Tertinggi se-Indonesia, Gubernur Khofifah Harapkan Peningkatan Layanan dan Kualitas

“Tiga hal tersebut harus dibangun antar masing-masing elemen strategis. Dengan adanya understanding, maka antar entitas akan memahami satu sama lain, sehingga muncul trust atau kepercayaan satu sama lain,”  katanya.

Menurutnya, tidak bisa orang saling percaya jika tidak didasari oleh kesepahaman yang komprehensif. Ketika understansing dan trust sudah muncul maka akan muncul respect. Satu dengan yang lain saling menghormati dan saling menghargai.

“Penting untuk bisa membangun moderasi beragama. Ketika ada kemungkinan terjadi kerapuhan  persaudaraan, persatuan dan kesatuan maka moderasi beragama dan toleransi akan menjadi penangkalnya sekaligus pondasi membangun kembali persaudaraan antara satu dengan yang lain,” ungkapnya. 

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. (Dok: Pemprov Jatim)

Khofifah mengingatkan, toleransi dan moderasi beragama adalah upaya nyata yang mampu merawat kebhinekaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Toleransi dan moderasi beragama ini sangat penting. Selain menjaga kerukunan antar umat ini juga menjaga dan merawat kebhinekaan. Ketika hal tersebut sudah tertanam, maka masyarakat akan menyadari nilai penting dari golongan-golongan  yang akan  menganggu persatuan dan persaudaraan yang bisa  memecah belah bangsa,” pungkasnya. 

Load More