SuaraJatim.id - Dalam beberapa bulan belakangan ini kasus kekerasan remaja memang marak. Bukan cuma di institusi pendidikan umum, bahkan kekerasan juga terjadi di pondok pesantren.
Kasus rata-rata dialami santri junior yang dianiaya seniornya sampai akhirnya meninggal dunia. Kasus paling menghebohkan tentu terjadi di Pondok Pesantren Gontor Jawa Timur pada Agustus 2022 silam.
Seorang santri asal Palembang tewas mengenaskan setelah dihajar oleh teman-temannya di pondok pesantren. Dalam kasus ini polisi menetapkan dua santri sebagai tersangka.
Jauh sebelum peristiwa di Pondok Gontor, peristiwa serupa juga terjadi di Pondok Pesantren Al Berr Pasuruan. Seorang santri junior dibakar seniornya hingga luka serius.
Baca Juga: Ngeri! 9 Santri Jadi Tersangka, Aniaya Juniornya Sampai Tewas di Ponpes Madura
Korban santri masih berusia 13 tahun. Korban sempat mendapatkan perawatan selama 19 hari. Namun akhirnya meninggal pada Kamis, 19 Januari 2023, sekitar pukul 03.30 WIB.
Paling baru kasus di Bangkalan Madura. Sembilan santri jadi tersangka pengeroyokan juniornya hingga meninggal dunia di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Geger yang terjadi pada 7 Maret 2023.
Santri yang menjadi korban penganiayaan itu berinisial BT (16), asal Kecamatan Klampis, sedangkan para pelaku merupakan santri senior di pondok pesantren tersebut.
Menurut Kapolres, dari sembilan orang pelaku itu, empat orang di antaranya masih di bawah umur. Para pelaku masing-masing berinisial RR, NH, ZL, UD, AZ, RM, AD, ZA, dan WR.
"Kesembilan tersangka ini juga merupakan santri di pondok pesantren tempat lokasi penganiayaan itu terjadi," kata Kapolres Bangkalan Ajun Komisaris Besar Polisi Wiwit Ari Wibisono.
Baca Juga: 3 Anggota Linmas Surabaya Jadi Tersangka Kekerasan di Shelter Anak
Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja di Jawa Timur memang menjadi sorotan. Selain peristiwa kriminal: penganiayaan berujung kematian, di institusi pendidikan, peristiwa lain tak kalah hebohnya adalag fenomena gangster remaja.
Gangster remaja ini biasanya menggelar konvoi tengah malam kemudian keliling kota. Ini terjadi di Kota Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto dan sekitarnya. Mereka bergerombol, berkonvoi sambil menenteng senjata tajam.
Tak jarang mereka kemudian akan tawuran dengan kelompok remaja lainnya. Selama beberapa bulan terakhir misalnya, kepolisian Surabaya telah mengamankan anak-anak muda terlibat kekerasan jalanan ini.
Terbaru viral video segerombolan remaja di Sidoarjo yang mengacung-acungkan senjata tajam. Mereka menggeber motor sembari mencari musuh. Video ini pun menjadi sorotan publik setelah diunggah akun instagram @andreli_48.
Dalam video terlihat puluhan pemuda mengendarai sepeda motor berkumpul di jalanan. Para pemuda itu tidak ada yang mengenakan helm. Tak sedikit yang berboncengan lebih dari dua orang. Terlihat di video, mereka mengacungkan sajam berupa celurit panjang.
Tak hanya itu, mereka juga menyalakan petasan dan kembang api. Belum diketahui apa motif mereka turun ke jalan dan melakukan aksi tersebut. Sejumlah warganet pun turut berkomentar pada unggahan tersebut. Tak sedikit yang merasa geram dengan ulah para pemuda itu.
"Bocah-bocah begini ngikutin trend apa sih? Dimana-mana ada, dari jabodetabek sampai Jawa Timur ada. Kalau aparat lama bertindak, lama-lama warga sendiri yang turun nih. Lihatin aja," ujar devri***
"Tidak ada tindakan apa dari kepolisian setempat, kayaknya tunggu viral kah kerja dari kepolisian," kata iam***
"Gausah nunggu aparat warganya saja turun bareng disikat bareng daripada meresahkan," komen andy***
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Benarkah Undian Berhadiah Bank Jatim Daftar Lewat Tautan?
-
Hadapi Puncak Panen, Bulog Kanwil Jatim Optimalisasi Sarana Pengeringan dan Pengolahan
-
Tampar Anak SD hingga Trauma ke Sekolah, Anggota DPR Aceh Tak Dipenjara, Kok Bisa?
-
BJTM Catatkan Aset Rp 118 Triliun Sepanjang 2024
-
Ekonomi Rakyat Tak Baik-baik Saja Saat Ramadan, Said Abdullah Perintahkan Kepala Daerah Banteng Jatim Berbagi
Tag
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
Terkini
-
Dua Gudang Penyimpanan Bahan Baku Sandal Milik Pabrik Sepatu Legendaris di Surabaya Ludes Terbakar
-
Pemprov Jatim Didesak Ikuti Jabar Tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Kiai Asep Pasang Badan
-
Tembok Roboh di Area Pasar Kupang Gunung Surabaya, 1 Orang Tewas
-
Kartini Modern dan Peran KUR BRI Dalam Mendukung Suryani Sebagai Pejuang Ekonomi
-
Kondisi Muhammad Hidayat, Siap Tampil Saat Persebaya Lawan Persija Jakarta?