SuaraJatim.id - Pemilihan Kepala Desa Manggaan Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan Madura Jawa Timur ( Jatim ) digemparkan dengan aksi kekerasan yang dilakukan calon keadesnya.
Seorang staf Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam), Ridoi (37), dibacok calon kepala desa hingga menderita luka serius pada tubuhnya. Pelaku kini sudah diamankan oleh kepolisian setempat.
Seperti dijelaskan Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono, pelaku sudah kita amankan atas nama Samsul (50) yang diketahui salah satu Bakal Calon Kepala (Bacakades) Desa Mangga’an. Motifnya, pelaku sakit hati karena tidak lolos verifikasi dalam proses pencalonan Kades.
Wiwit mengatakan, pelaku juga sakit hati karena terdapat ucapan dari korban yang kurang mengenakkan pada dirinya saat hendak mendaftar sebagai bacakades.
Korban juga tak lolos verifikasi karena masih memiliki status sebagai anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang belum dicabut oleh Bupati.
“Karena statusnya masih menjabat BPD maka pelaku tidak lolos verifikasi, dan sakit hati kepada korban,” katanya dikutip dari beritajatim.Com jejaring media suara.com, Jumat (17/3/2023).
Ia juga mengatakan, aksi pembacokan itu terjadi, Kamis (16/3/2023) kemarin. Saat keduanya bersama-sama mengantar anaknya mengikuti karnaval. Melihat korban melintas di depannya, pelaku teringat dan sakit hatinya muncul.
Pelaku lalu pulang ke rumahnya mengambil golok. Lalu kembali ke area korban saat melihat karnaval tersebut dengan jalan kaki. Setelah bertemu korban, golok langsung dibacokkan ke kepala korban.
Akibat bacokan itu, Ridoi menderita luka sayatan pada pelipis mulai dari ujung mata hingga telinga. "Korban mengalami luka robek cukup serius dan sudah dirawat di rumah sakit,” ungkapnya.
Baca Juga: Viral Kantor Sekretariat Tajurhalang Bogor Digeruduk Puluhan Warga, Ini Penyebabnya
Usai melakukan pembacokan, pelaku langsung pulang ke rumahnya dan mengambil motor lalu pergi. Ia lantas mendatangi rumah Kepala Desa Alaskokon dan hendak menyerahkan diri.
“Kami berhasil mengamankan dan menangkap pelaku di Desa Alaskokon Kecamatan Modung beberapa jam setelah pembacokan tersebut,” imbuhnya.
Kini polisi masih terus memproses kasus penganiayaan tersebut. Tidak lupa Wiwit juga mengimbau agar masyarakat menjaga kondusifitas menjelang Pilkades serentak yang rencananya akan digelar 5 Mei 2023 mendatang.
Ketua Bawaslu Jatim, A. Warits mengutuk setiap kekerasan dalam demokrasi. "Secara pribadi kami mengutuk keras setiap bentuk kekerasan dalam demokrasi. Kita punya jalan musyawarah dalam menyelesaikan setiap persoalan,” jelasnya
Menurutnya, kekerasan dalam demokrasi harus dihentikan bersama-sama. Dikonfirmasi secara terpisah, Ketua Bawaslu setempat Ahmad Musta’in Saleh, mengatakan pembacokan ada kaitan dengan Pilkades di Bangkalan.
Berita Terkait
-
Viral Kantor Sekretariat Tajurhalang Bogor Digeruduk Puluhan Warga, Ini Penyebabnya
-
Oktober 2023, 13 Desa di Purwakarta Akan Gelar Pilkades Serentak, Ini Daftarnya
-
Duel Berdarah 2 Keluarga di Pasuruan Gegara Beda Pilihan Pilkades, 3 Orang Luka Bacok
-
Kakak Beradik di Lombok Timur Berebut Kursi Kepala Desa, Janji Bersaing Sehat
-
Warganet Justru Nyinyiri Bapak-bapak Cukur Gundul Massal Setelah Calonnya Menang Pilkades
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
Terkini
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak