Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Kamis, 13 April 2023 | 14:27 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Republik Rakyat Tiongkok untuk ASEAN, Hou Yanqi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (13/4/2023). (Dok: Pemprov Jatim)

Komoditas ekspor Jawa Timur ke RRT antara lain lemak & minyak hewan /nabati; bahan kimia organik; Berbagai produk kimia; tembaga; besi dan baja; kayu, barang dari kayu; ikan dan udang; biji-bijian berminyak; kertas/karton; kopi, teh; rempah-rempah. 

Sedangkan komoditas impor utama Jawa Timur dari RRT di antaranya adalah mesin-mesin/pesawat mekanik; buah-buahan; besi dan baja; mesin/peralatan listrik; bahan kimia organik; plastik dan barang dari plastik; sayuran; bahan kimia anorganik; tembakau; aluminium.

Republik Rakyat Tiongkok (RRT) termasuk dalam 3 besar sebagai negara tujuan ekspor dari Jawa Timur dan berada di urutan ke-1 sebagai negara asal impor ke Jawa Timur.

Investasi RRT  di Jawa Timur sejak tahun 2010 sampai dengan triwulan IV tahun 2022, sebanyak 370 Proyek dengan nilai investasi US$ 435,27 juta, dengan beberapa bidang usaha terbesar yaitu: perdagangan dan reparasi, industri makanan, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya.

Baca Juga: Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok dan Stok Aman, Gubernur Khofifah Tinjau Pasar Wage di Nganjuk

Sementara itu, Dubes Republik Rakyat Tiongkok untuk ASEAN, Hou Yanqi mengatakan, ada kemiripan antara Jatim dan RRT terkait potensi sektor pertanian dan agrikultur. Ia pun berharap ke depan dapat mengirim tim dari RRT yang bisa melakukan kunjungan bisnis ke Jatim untuk bisa melihat potensi di sektor ini.

“Kami juga termasuk negara petanian sehingga kami sangat concern terkait pertanian termasuk penggunaan teknologi tinggi di alat pertanian. Dan saya lihat perkembangan pertanian di jatim cukup baik, dan kami sendiri juga banyak memberikan pelatihan atau workshop soal ini,” katanya.

“Termasuk soal beasiswa kami setiap tahun kami memiliki keinginan besar untuk memberikan program beasiswa terutama bagi negara-negara di ASEAN termasuk Indonesia. Kami berkomitmen memberikan  besasiswa untuk negara ASEAN untuk mencetak para ahli di bidangnya,” imbuhnya.

Untuk itu, kunjungan pertamanya ke Jatim ini diharapkan akan meningkatkan koordinasi kerjasama dan kolaborasi yang efektif di masa mendatang, khususnya di bidang pertanian hortikultura. Ia berharao hubungan kerjasama itu akan berjalan dengan sangat baik terutama dengan Pemprov Jatim

“Hasil produk komoditas Indonesia itu cukup sama atau mirip dengan apa yang kami hasilkan, sehingga ketika ada koordinasi atau kerjasama yang terjalin di bidang pertanian dan hortikultura, maka kami harap kerjasama ini akan saling menguntungkan kedua belah pihak,” pungkasnya.

Baca Juga: Aksi Bela Uighur di Gedung Perwakilan PBB

Load More