Fabiola Febrinastri
Kamis, 11 Mei 2023 | 10:09 WIB
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Ngawi, Jatim. (Dok: Pemprov Jatim)

SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau inovasi pertanian di Kabupaten Ngawi yang dikembangkan oleh para petani yang tergabung dalam Poktan Sari III Dusun Nglencong Desa Dempel, Kec. Geneng Kabupaten Ngawi, Rabu (10/5/2023).

Peninjauannya kali ini penting demi mewujudkan visi Jatim sebagai lumbung pangan nasional. Ngawi termasuk dalam jajaran daerah tertinggi produktifitasnya sebagai penghasil padi secara nasional.

"Ngawi ini luas area tanamnya sekitar 50.000 hektare, dengan indeks tanam 2,8. Jadi rata-rata luas tanah per tahun adalah 140.000 hektare. Produksi padinya juga mencapai 520.000 ton per tahun," ujarnya. 

"Pertanian mereka sudah maju dan banyak inovasi, khususnya dalam penggunaan pupuk organik dan dalam menjaga daya dukung alam. Makanya ini kita kuatkan di sini sebagai lumbung pangan nasional. Ngawi memang daerah dengan  produktivitas padi tertinggi nasional  tahun 2022," tambah Khofifah. 

Baca Juga: Kabar Gembira Sambut Lebaran, Gubernur Khofifah Berlakukan Pemutihan Pajak Kendaraan Selama 120 Hari

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah melihat alsintan yang digunakan para petani setempat, antara lain traktor roda 2, traktor roda 4, transplanter alat tanam, perontok padi mobil, dan Combine Harvester serta vertical dryer dan Rice milling unit (RMU).

Tak hanya itu, Gubernur Khofifah juga mengecek inovasi perlindungan tanaman Ngengat Airlines, juga No Setrom atau pembasmi hama tanpa listrik. Salah satu caranya yang digunakan petani setempat untuk membasmi hama adalah dengan memelihara burung hantu. Sehingga, hama seperti tikus dapat diminimalisir secara alami. 

"Nanti bisa dibuat skema seperti apa karantina burung hantu atau apa yang panjenengan anggap efektif. Monggo koordinasi agar sesegera mungkin kita lakukan kesiapsiagaan itu untuk menjaga agar hama tikus dapat diberantas," jelasnya. 

Sementara itu, tak lupa Khofifah menyempatkan diri melihat praktik pembuatan biosaka, gudang dryer dan penggilingan padi, serta dua mesin pembantu kelompok tani (poktan), yakni mesin dryer 10 ton dengan bahan bakar sekam dan kayu, dan mesin penggiling padi dengan kekuatan 1.3 ton/jam dengan menggunakan mesin genset. 

Di akhir, Kepala Biro Umum Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres) Irjen Pol R. Adang Ginanjar mengatakan bahwa kehadiran pemerintah di sektor pertanian sangat terasa. Sebagai verifikator Satyalencana Wira Karya Bidang Pembangunan Pertanian, ia menilai kebutuhan masyarakat sudah cukup terpenuhi. 

Baca Juga: Sejumlah Daerah Panen Raya Padi, Gubernur Khofifah Apresiasi Jatim Berhasil Pertahankan Kenaikan Nilai Tukar Petani

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Ngawi, Jatim. (Dok: Pemprov Jatim)

"Ini sudah bagus semuanya. Ya kita berharap agar ini bisa jadi contoh bukan hanya di tingkat provinsi namun juga nasional, karena ketahanan pangan merupakan pintu Jawa Timur," ucapnya. 

"Berbicara masalah tanaman dan buah, saya terima kasih kepada Bu Gubernur, Pak Bupati dan rekan-rekan petani penyuluh yang hadir. Apa yang dipaparkan Bu Gubernur sebelumnya sudah baik. Beliau bahkan bisa motong nanas dengan ahli. Jadi beliau bukan hanya meninjau, tapi juga terjun langsung," tutup Adang. 

Load More