Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Rabu, 21 Juni 2023 | 09:30 WIB
Polisi saat melakukan olah TKP di lokasi temuan mayat perempuan di kebun jagung petak 53 A1 RPH Sidolaju BKPH Kedunggalar masuk Desa Bangunrejo Kidul, Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur, Selasa (20/6/2023). [Beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Jasad perempuan ditemukan di kebun jagung petak 53 A1 RPH Sidolaju BKPH Kedunggalar, Desa Bangunrejo Kidul, Kedunggalar, Ngawi, Selasa (20/6/2023).

Sukamto, warga desa penggarap lahan tersebut yang pertama kali menemukan jenazah itu saat akan membersihkan rumput.

Ia kemudian memanggil petani lainnya untuk memastikan temuannya itu dan berlanjut melaporkannya kepada kepala dusun serta Polsek Kedunggalar.

Diketahui belakangan, jenazah tersebut berjenis kelamin perempuan. Pertama kali ditemukan kondisi celananya sudah melorot.

Baca Juga: Penemuan Jasad Wanita Membusuk di Ladang Jagung Ngawi, Dugaan Pembunuhan

“Saya pas menyemprot kan, ada jaket hitam dan tengkorak manusia, saya langsung lapor kepala dusun,” kata Sukamto dikutip dari Beritajatim.com.

Anggota Polsek Kedunggalar dan Satreskrim Polres Ngawi langsung ke lokasi ditemukannya mayat perempuan usai mendapat laporan. Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) temuan mayat perempuan yang menggunakan jaket biru dongker, kaus, serta celana melorot selutut tersebut.

Pada bagian leher dijumpai kain, yang mengindikasikan bahwa jenazah tersebut merupakan korban pembunuhan.

Sementara itu, Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera menyampaikan, hasil autopsi diketahui bahwa ada sumbatan pada jalan nafas mayat perempuan yang ditemukan di kebun jagung.

“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Inafis Polres Ngawi dan pihak medis serta autopsi maka penyebab kematian adanya sumbatan jalan nafas, dibuktikan dengan adanya sianosis pada kuku-kuku tangan membiru,” kata Dwiasi.

Baca Juga: Viral Puluhan Kambing Tergeletak di Jalan Tol Ngawi-Solo

Temuan tersebut semakin menguatkan dugaan pembunuhan, mengingat sebelumnya juga ditemukan kain yang melilit leher mayat tersebut.

Sebenarnya, petugas Perhutani Ngawi sudah sejak lama mencium bau busuk di sekitar lokasi temuan mayat perempuan tersebut.

Sulasno, salah satunya yang mencium bau busuk di jalan dekat dengan lahan kebun jagung. Dia mengira bahwa bau tersebut berasal dari bangkai hewan.

“Karena di area sini kadang ada orang nembak monyet, maka saya kira itu bangkai monyet. Atau bangkai ular lah kalau biasa kami temui itu. Sudah beberapa hari ini memang tercium bau busuk,” kata Sulasno.

Dirinya baru tahu bahwa itu mayat setelah kepala dusun setempat melaporkan ada mayat yang diduga adalah perempuan. “Saya lihat ada jaket ya, terus celananya agak melorot gitu ya. Sudah tinggal kerangka saja. Tapi tadi sudah dicek sama polisi, sudah dibawa jenazahnya ke RSUD dr Soeroto,” katanya.

Load More