SuaraJatim.id - Warga sekitar Jalan Pasar Kembang-Diponegoro Surabaya dikagetkan dengan suara ledakan yang bersamaan dengan naiknya permukaan aspal hingga membentuk gundukan.
Aspal yang meledak itu dipastikan bukan karena gas alam atau ledakan bom, melainkan akibat pengerjaan pipa PDAM Surabaya di sekitarnya.
"Tadi waktu saya di dalam pasar, tiba-tiba terdengar suara ledakan cukup keras. Ya kaget juga, terus keluar lihat sudah ramai dan ini sudah naik," ujar salah satu pengunjung pasar, Trijayanti, Selasa (18/2023).
Sementara itu, Direktur Operasional PDAM Surabaya Nanang Widyatmoko menjelaskan perihal ledakan tersebut berasal dari pemasangan pipa PDAM Surabaya.
"Aspal terangkat akibat tekanan lumpur saat kami menarik pipa. Saat ini proses pembersihan dan segera dilanjutkan proses rekondisi agar jalan bisa segera normal kembali," jelas pria yang akrab disapa Nanang tersebut.
Dia menargetkan perbaikan aspal yang rusak segera selesai malam ini, mengingat jalan di area Pasar Kembang cukup padat.
"Targetnya nanti malam sudah bisa normal kembali. Kebetulan pas ada bagian jalan yang tidak kuat menahan tekanan," terang Nanang.
Nanang menjelaskan, suara ledakan terjadi saat petugas sedang melakukan penggantian pipa baru. Saat menarik pipa, ada bagian jalan yang tidak kuat menahan tekanan lumpur.
"Nggih, akibat tekanan lumpur saat kami menarik pipa dan kebetulan ada bagian jalan yang tidak kuat menahan tekanan tersebut," kata Nanang.
Baca Juga: Persija Pecundangi Persebaya, Witan Sulaeman Pede Tantang PSS
Pergantian pipa baru itu dilakukan karena pipa lama yang berada di jalan Dipenogoro-Arjuno tersebut sering mengalami kebocoran.
"Penggantian pipa perlu segera untuk diantisipasi jika terjadi bocor besar di bawah flyover. Kalau sampai terjadi akan sulit penanganan kebocorannya dan ada resiko pengikisan tanah di sekitar flyover," ungkapnya.
Terpisah, Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya Arief Wisnu menyampaikan, pekerjaan PDAM di Jalan Diponegoro untuk menggantikan pipa induk lama yang sudah korosif dan sering bocor. Titik lokasinya di Jalan Diponegoro - Arjuna. Pipa besi 600 mm diganti menjadi pipa HDPE 600 mm.
”Kami segerakan untuk antisipasi terjadinya bocor di bawah flyover Diponegoro. Kalau terjadi bocor di sana akan sulit penanganannya, kalau tidak segera ditangani khawatir bocoran air akan menggerus tanah di bawah flyover,” jelas Arief Wisnu.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
ISTTS Jadi yang Pertama di Jawa Timur Gelar Workshop AI Nvidia, Apa yang Dipelajari?
-
Rp1,6 Miliar Ludes Akibat Video Call Sex, Pasutri di Riau Jadi Tersangka
-
World Sight Day 2025, Gubernur Khofifah Dukung Sinergi Lintas Pihak Bagikan 1.000 Kacamata Gratis
-
Sinyal Bahaya BNPT: Teroris ISIS Incar Anak Muda Lewat Game Online, Orang Tua Waspada!
-
Gubernur Jatim: PRJ Surabaya 2025 Jadi Penguat Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Serap Tenaga Kerja