Fabiola Febrinastri
Rabu, 16 Agustus 2023 | 10:44 WIB
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia HE. Mr. Lu Kang di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (15/8/2023). (Dok: Pemprov Jatim)

SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia HE. Mr. Lu Kang di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (15/8/2023). Keduanya membahas peningkatan kerja sama antara Provinsi Jatim dan RRT, terutama di sektor industri manufaktur serta industri hilir serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Pada kesempatan itu, Gubernur Khofifah berharap, Provinsi Jatim akan mendapat perhatian dari berbagai program yang dikembangkan RRT. Terlebih pada kuartal kedua 2023, pertumbuhan ekonomi di Jatim tumbuh 5,24% di atas rata-rata nasional, dan penduduk Jatim merupakan terbesar kedua setelah Jawa Barat.

Menurut Khofifah, investasi RRT di Jatim saat ini di sektor industri manufaktur cukup strategis. Selain itu, investasi ini dapat memberikan nilai tambah pada hilirisasi produk sehingga bisa berdampak pada tumbuhnya perekonomian masyarakat lebih kuat.

"Terimakasih, karena tiga tahun terakhir investasi RRT di Jatim meningkat lebih besar. Bulan Juni lalu juga ada groundbreaking industri hilirisasi Smelter di JIIPE Gresik. Mudah-mudahan akan ada hilirisasi dari smelter foil tembaga dan industri manufaktur lainnya yang akan membawa lebih banyak investor dari Tiongkok ke Jatim," urainya.

Baca Juga: Hari Dharma Wanita Nasional, Gubernur Khofifah Minta Istri ASN Membangun Ketahanan Keluarga

Khofifah menambahkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), investasi RRT di Jatim pada periode tahun 2010 hingga triwulan II tahun 2023, tercatat sebanyak 23 bidang usaha di 8 kabupaten/ kota di Jawa Timur dengan nilai investasi sebesar 490,22 juta Dolar AS.

Secara detail, investasi bidang usaha terbesar RRT di Jatim secara urut, yaitu industri mineral non logam, industri makanan, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, serta perdagangan dan reparasi.

Melihat potensi investasi industri makanan, Khofifah memberikan sorotan khusus terhadap produk Jawa Timur yang berpotensi menembus pasar Tiongkok lebih besar. Yaitu olahan Porang dan Sarang Burung Walet. Ia berharap, pertemuan ini dapat membuka jalan bagi produk-produk Jatim di pasar Tiongkok lebih luas lagi.

"Ada yang selalu menjadi bahasan Presiden Xi Jinping dan Presiden Jokowi. Porang dan Sarang Burung Walet ini menjadi favorit masyarakat Tionghoa di Indonesia cukup besar produksinya dan besar potensinya masuk di pasar RRT. Jika ini mendapat akses lebih besar maka itu akan membantu rakyat Jawa Timur," katanya.

Selain itu, Gubernur Khofifah juga berharap, jalinan kerja sama antara Jatim dan RRT dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), diantaranya melalui beasiswa pendidikan serta pelatihan tenaga kerja .

Baca Juga: Pemimpin Berdampak di Media Digital, Gubernur Jatim Ingin Optimalkan Layanan Digital agar Mudah Dijangkau Masyarakat

Bukan hanya pendidikan formal dan beasiswa, Khofifah juga mendukung SDM Jatim untuk mendapatkan pelatihan vokasional di RRT. Format pelatihan ini dipercaya dapat meningkatkan skill dalam dunia kerja.

"Percepatan transfer of knowledge dan transfer of skill ini bisa terwujud melalui format-format kerja sama antara Jatim dan RRT. Pelatihan dan pembelajaran di bidang vokasi ini akan sangat menguntungkan bagi SDM Indonesia," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Khofifah juga mengapresiasi pemerintah RRT atas kepeduliannya terhadap masyarakat dan sejarah Islam dengan merawat makam Sahabat Rasulullah SAW yaitu Sa'ad bin Abi Waqqash di Guangzhou.

"Semoga pertemuan ini bisa menjadi pertemuan yang produktif. Selanjutnya, bersama Pak Dubes beserta Pak Konjen, kita akan membahas lebih lanjut terkait detail plan apa yang bisa dilakukan kerjasama di Jatim," pungkasnya.

Sementara itu, Duta Besar RRT untuk Indonesia HE. Mr. Lu Kang menyampaikan komitmennya untuk mendorong kerja sama yang lebih erat antara Jatim dan RRT. Untuk itu, pada pertemuan ini pihaknya membahas banyak hal konkret yang bisa dikaji lebih lanjut di sektor industri manufaktur dan pendidikan.

Ia memastikan bahwa Jatim telah menjadi tujuan primadona investasi RRT dan peluang beasiswa untuk para pelajar Indonesia terbuka lebar di RRT.

"Terimakasih sambutan hangat dan ramah dari Ibu Gubernur, tadi banyak hal konkret yang kami bahas. Meskipun ini pertama kalinya saya ke Jawa Timur, namun sudah terlihat bahwa provinsi ini adalah basis penting bagi industri Indonesia," tukasnya.

"Hubungan ini sangat kuat, terlihat dari tren investasi RRT di Jatim dan peran orang Tionghoa di sini. Saya sebagai duta besar, berkomitmen untuk mendorong kerja sama yang lebih erat, baik di investasi, juga pendidikan formal dan vokasi," lanjutnya.

Turut hadir pada kesempatan itu, antara lain Konsul Jenderal RRT di Surabaya Xu Yong, Kepala Kantor Administrasi Kedubes RRT Shan Dianri, Kepala Bagian Politik Kedubes RRT Zhu Yarong, dan beberapa Kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim.

Load More