Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Selasa, 19 September 2023 | 21:47 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka secara langsung Job Fair dalam rangka Hari Jadi ke-78 Provinsi Jatim di Galaxy Mall Surabaya, Selasa (19/9/2023). (Dok: Pemprov Jatim)

SuaraJatim.id - Job Fair yang digelar oleh Pemprov Jatim melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam rangka Hari Jadi ke-78 Provinsi Jatim mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat, terlihat dari banyaknya pelamar kerja yang mengikuti secara langsung event yang dilaksanakan mulai tanggal 19-20 September 2023 ini.

Disamping itu, Job Fair kali ini juga bisa diikuti secara online dan dapat diakses secara terbuka oleh masyarakat selama dua hari, yaitu mulai tanggal 19-20 September 2023. Job Fair yang berlangsung secara offline dan online ini menyediakan 521 jabatan dan 3.953 lowongan kerja bagi masyarakat dari 75 perusahaan.

Dimana, 4 perusahaan diantaranya menyediakan lowongan kerja bagi penyandang disabilitas. Dengan mengangkat tema Merdeka Berkarir, Mendukung Fleksibilitas Pasar Kerja Secara Inklusif di Jawa Timur, job fair tahun ini diharapkan menjadi wadah masyarakat agar bebas memilih profesi dan mengakses peluang kerja sesuai minat, bakat, kreativitas, kesempatan yang ada. Terutama karena job fair ini juga memberikan akses peluang kerja kepada pekerja difabel.

Dalam sambutannya di Galaxy Mall Surabaya, Selasa (19/9/2023), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa  menyampaikan, gelaran Job Fair menjadi salah satu upaya nyata guna menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Timur. Sebagai informasi, TPT Jatim per Februari 2023 sebesar 4,33 %.

Baca Juga: Buka Pencanangan Penerapan MTS, Gubernur Khofifah: Program Ini Bisa Meminimalisir Penggunaan Pupuk Kimia hingga 50%

“TPT Jatim per Februari 2023 di angka 4,33% dan ini masih di bawah TPT Nasional sebesar 5,45%. Artinya pengangguran di Jawa Timur rata-ratanya lebih rendah daripada tingkat pengangguran terbuka nasional,” katanya dalam sambutan.

Untuk itu, Khofifah mendorong para tenaga kerja untuk terus mengupgrade kompetensi dan skill yang dimiliki agar sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha, Dunia Industri dan Kerja (Dudika). Bahkan penyiapan ini harus dilakukan sejak di bangku sekolah. Dimana sinkronisasi antara kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja harus linier. Agar setelah lulus, kompetensi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

“Maka teruslah membangun kompetensi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja supaya link and match bisa kita bangun maksimal sehingga seluruh kebutuhan tenaga kerja bisa kita maksimalkan pemenuhannya,” tambahnya.

Menurut Gubernur Khofifah, upaya untuk menurunkan TPT ini selain dengan mempertemukan pencari kerja dengan penyedia lapangan kerja, namun juga harus memberseiringi dengan dukungan terhadap job creater atau pencipta lapangan pekerjaan. Contohnya seperti start up.

“Jadi nanti lapangan pekerjaan akan terbuka lebih lebar dan beragam. Peluang warga Jatim untuk mendapat pekerjaan yang sesuai lebih besar lagi,” jelasnya. Tidak hanya itu, Gubernur Khofifah juga mengajak penyandang difabel untuk mengikuti Job Fair kali ini. Karena ada sejumlah lowongan kerja yang memang tersedia untuk para penyandang disabilitas.

Baca Juga: Head to Head Khofifah vs Yenny Wahid vs Susi Pudjiastuti: Siapa yang Bakal Jadi Cawapres?

Dimana perusahaan bisa melakukan interview langsung dengan calon tenaga kerja dan melakukan assessment. “Dari 75 perusahaan yang ikut dalam Job Fair ini, ada 4 perusahaan yang membuka peluang kerja bagi tenaga kerja penyandang disabilitas. Jadi ini adalah upaya kita bersama untuk berusaha selalu menjadi bagian yang bisa memberikan kesetaraan perlakuan diantara seluruh warga masyarakat Jawa Timur. Termasuk untuk tenaga kerja difabel,” katanya.

Load More