Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Rabu, 20 September 2023 | 10:20 WIB
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat memberikan keterangan pers [TIMES Indonesia]

SuaraJatim.id - Kasus siswi SD dicolok matanya hingga buta di Gresik menyedot perhatian publik. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani turun tangan membantu penanganannya.

Bupati Yani telah melihat kondisi korban di rumahnya Desa Randupadangan. Dia memastikan akan memfasilitasi perawatan yang bersangkutan.

"Akan kami antar periksa ke RS PHC besok, diperiksa MRI (Magnetic Resonance Imaging)," ujarnya dikutip dari Times Indonesia--jaringan Suara.com.

Tidak hanya itu, pihaknya juga akan memberikan pendampingan psikologi kepada siswi berinisial SAH tersebut.

Baca Juga: GIIAS 2023 Surabaya Resmi Dibuka 20 September, 24 Brand Siap Tampil di Area Pamer Lebih Besar

Dinas Pendidikan Gresik juga akan mencarikan sekolah SD pengganti yang dekat dengan desanya. "Ada beberapa sekolah terdekat di desa Randupadagan SDN tetangga desa mana yang cocok mana yang menyenangkan," katanya.

Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom turun tangan menangani kasus tersebut.

Pihaknya akan memanggil sejumlah saksi terkait kasus tersebut dan memberikan fasilitas pemeriksaan psikologi di RS Bhayangkara.

"Memanggil beberapa saksi tambahan 12 pemeriksaan saksi, DVR minta bantu labfor polda agar segera diangkat," katanya.

Terpisah, Polda Jatim siap membantu proses penyelidikan yang dilakukan Polres Gresik.

Baca Juga: Bonek Angkat Topi Duel Persebaya vs Arema FC Masih Boleh di GBT Sebelum Direnovasi untuk Piala Dunia U-17 2023

“Terkait hal itu Polda Jatim memberikan asistensi dan bantuan teknis terkait dengan proses penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Gresik,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto didampingi Kasubdit Penmas AKBP Sinwan dikutip dari Beritajatim.com--jaringan Suara.com.

Dirmanto mengungkapkan, tim dari penyidik Polres Gresik telah melakukan koordinasi dengan Polda untuk melakukan analisa DVR di laboratorium forensik.

“Jadi ada dua hal bantuan, pertama terkait proses psikologi anak dan laboratorium forensik,” kata dia.

Terkait barang bukti yang dibawa ke laboratorium akan disampaikan kemudian di Polres Gresik.

Kasus ini bermula pada 7 Agustus 2023, saat siswi SD berinisial SAH sedang berada di sekolah mengikuti kegiatan perlombaan.

Korban kemudian diajak sejumlah temannya menuju lorong sekolah. Di tempat itu, korban dimintai uang oleh pelaku namun ditolak, hingga pelaku marah dan akhirnya mencolok mata dengan tstuk bakso.

Load More