Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Kamis, 21 September 2023 | 18:35 WIB
Motor yang ditinggal seseorang yang diduga melakukan aksi bunuh diri di kawasan pintu air Gunungsari, Kamis (21/9/2023). [ketik.co.id/BPBD Surabaya]

SuaraJatim.id - Warga sekitar Sungai Karah Surabaya digegerkan dengan adanya sebuah sepeda motor dengan tas di atasnya, Kamis (21/9/2023). Motor Honda Vario Merah dengan dua helm warna hitam tersebut diduga sudah terparkir di lokasi sejak semalam.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya turun tangan mencari keberadaan pemilik motor.

"Di pinggir jalan dekat sungai (ada sepeda motor dan tas). Laporan awalnya dari warga sekitar tidak ada yang lihat seseorang menceburkan diri ke sungai," ujar Kabid Darlog BPBD Surabaya, Buyung Hidayat dikutip dari Ketik.co.id--jaringan Suara.com, Kamis (21/9/2023).

Dia menjelaskan, motor tersebut diduga telah ditinggalkan oleh sang pemiliknya sejak semalam. Pihaknya bersama kepolisian melakukan penulusuran untuk mencari sang pemilik motor.

Baca Juga: Persebaya Tantang Arema FC di Derbi Jatim, Josep Gombau: Laga yang Sangat Penting untuk Saya

Setelah melakukan penelusuran beberapa jam akhirnya ditemukan korban atas nama Rosi Happy Septiana (25), warga Nganjuk dalam kondisi meninggal dunia.

Kanit Reskrim Polsek Wonokromo, Iptu I Made Sutanaya mengatakan, diketahui Happy diteukan 300 meter dari titik awal diduga lompat.

“Belum diketahui apakah ikut loncat atau melarikan diri atau bagaimana karena masih kami cari bersama BPBD Kota Surabaya,” ujar Made dikutip dari Beritjatim.com.

Buyung menjelaskan, Happy ditemukan dengan tangan lebam menggunakan sweater warna biru dongker.

“Kami temukan kalung yang masih dipakai oleh korban serta vapor PoD sistem yang juga dikalungkan di lehernya. Kami juga temukan luka lebam di tangan kanan,” kata Made.

Baca Juga: Wali Kota Eri Cahyadi Minta Pekerja Kontrak Pemkot Surabaya yang Maju Caleg Mengundurkan Diri

Pihaknya saat ini masih mencari keberadaan kekasih Rosi Happy, yakni Gilang. “Belum diketahui apakah ikut loncat atau melarikan diri atau bagaimana karena masih kami cari bersama BPBD Kota Surabaya,” kata Gilang.

Berdasarkan informasi, Happy sehari-hari bekerja di sebuah mal di Surabaya barat. Sedangkan Gilang kesehariannya menjaga indekos di daerah Dharmahusada. Keduanya telah berpacaran selama 1 tahun.

BPBD Surabaya masih melakukan pencarian keberadaan Gilang di Sungai Karah dengan melakukan penyisiran selama 3 hari ke depan.

Load More