Scroll untuk membaca artikel
Amelia Prisilia
Kamis, 21 September 2023 | 18:37 WIB
Ilustrasi guru pns [Istimewa]

SuaraJatim.id - Seorang guru di Madura mendadak kena mutasi sepihak yang membuat dirinya dipindahkan ke sekolah swasta. Alasan mutasi ini rupanya karena guru tersebut memiliki pendapat yang berbeda dengan kepala sekolah.

Guru bernama Mohammad Arif yang diketahui merupakan Waka Kesiswaan di MAN 1 Pamekasan, Madura ini membuat pengakuan mengejutkan ke publik mengenai dirinya yang dimutasi secara sepihak.

Hal ini rupanya karena dirinya memiliki pendapat berbeda dengan Kepala Sekolah mengenai toilet berbayar yang ia sebut sangat tidak adil untuk para siswa dan pengguna toilet.

Kepala Sekolah bernama Lukman ini mendadak membuat aturan mengenai toilet di sekolah. Setiap siswa yang ingin menggunakan toilet harus membayar biaya sebesar Rp 500.

Baca Juga: Bukan Nasi Kotak, Jemaah di Madura Dapat HP Usai Ikut Pengajian

Mohammad Arif langsung saja menentang gagasan dari Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan ini. Dirinya menyebut bahwa fasilitas sekolah merupakan milik negara yang memang bisa digunakan untuk siswa.

Pendapat guru di Madura ini rupanya berimbas fatal. Dirinya bahkan harus terkena mutasi sepihak dari sekolah tersebut. Sebelumnya, dirinya bahkan diberhentikan tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya.

Surat mutasi yang ia terima ini bahkan sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Agama Jawa Timur. Mohammad Arif mengaku sangat menyayangkan keputusan pihak sekolah mengenai nasibnya di MAN 1 Pamekasan, Madura.

Kini, kasus guru di Madura yang kena mutasi sepihak karena beda pendapat dengan kepala sekolah terkait toilet berbayar ini menjadi sorotan publik secara umum. Sayangnya, belum ada konfirmasi resmi dari pihak sekolah terkait hal tersebut.

Baca Juga: Profil dan Biodata Tiurmaida Situmeang: Kepsek di Medan yang Diduga Tahan Gaji Guru

Load More