Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Jum'at, 24 November 2023 | 11:10 WIB
Timnas Indonesia U-17. (pssi.org)

“Itu proses yang sangat wajar bagi mereka untuk menerima kenyataan bahwa mereka gagal melaju. Apakah ada pendekatan khusus? Ada, tapi setelah 24 jam. Kalau 24 jam itu kita langsung masuk, bisa tambah jengkel. Kita biarkan di fase itu,” katanya lagi.

Tim psikologi langsung memberikan pendampingan terhadap para pemain Timnas Indonesia U-17 usai kalah dari Maroko. Pendekatan dilakukan terhadap masing-masing pemain maupun secara berkelompok.

”Pemain saat ini sudah move on dan berfokus pada tantangan berikutnya. Mereka sudah Bersiap menatap perjalanan di depan,” ucap Afif.

Saat para pemain sudah bangkit, justru netizen melakukan perundungan di media sosial dengan melontarkan komentar-komentar negatif.

Baca Juga: Duhh! Viral Video Anak SD di Banyuwangi Dikeroyok Temannya

Sebenarnya, staf kepelatihan Timnas Indonesia U-17 membatasi penggunaan smartphone untuk pemain. ”HP pemain dikumpulkan dalam koper merah. Jadi mereka sangat minim memegang HP,” kata Afif.

Akan tetapi setelah langkah Timnas Indonesia U-17 dipastikan terhenti, semua pemain kembali dibebaskan menggunakan ponsel masing-masing.

”Komentar negatif di media sosial itu sangat mengganggu. Meski tim sudah dibubarkan sejak Selasa (21/11/2023), kami tetap berinteraksi dan mendampingi pemain terdampak itu. Kami damping hingga mereka betul-betul pulih,” tuturnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk memakai media sosial dengan bijak. Sebab, sangat disayangkan bila psikologi para pemain yang masih berusia belia tersebut terganggu.

”Jangan berkomentar negatif. Para pemain Timnas Indonesia U-17 memerlukan arahan untuk terus belajar dan berkembang. Sebab, mereka bisa menjadi tumpuhan sepak bola Indonesia di masa depan,” katanya.

Baca Juga: Mali Menggila, Gulung Meksiko 5 Gol Tanpa Balas

Load More