Fabiola Febrinastri
Jum'at, 24 November 2023 | 11:10 WIB
Gubernur Khofifah Dampingi Mentan Amran Sulaiman Tanam Padi Bersama di Desa Ngadipuro
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mendampingi kunjungan kerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kamis (23/11/2023). (Dok: Pemprov Jatim)

SuaraJatim.id - Masyarakat Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur melakukan acara tanam padi bersama. Kegiatan ini dihadiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang mendampingi kunjungan kerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kamis (23/11/2023).

Setibanya di Tuban, Gubernur Khofifah bersama Mentan dan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menuju lokasi panen padi bersama di Desa Ngadipuro, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.

Usai panen padi, Gubernur Khofifah bersama Mentan dan Bupati Tuban berdialog dengan petani sekitar, mengkomunikasikan berbagai kebutuhan seperti alsintan dan pupuk untuk meningkatkan produktivitas mereka.

Usai itu, rombongan menuju Desa Ngadirejo untuk melakukan tanam padi bersama. Di kesempatan ini, Gubernur Khofifah mengajak seluruh petani, penyuluh pertanian lapangan (PPL), dan pemerintah untuk bersama-sama membangun pertanian Jatim dan Indonesia lebih baik lagi.

Baca Juga: Hari Jadi Jatim ke-78, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Bawa Semangat Jer Basuki Mawa Beya

Hal ini bukan tanpa sebab lantaran Jawa Timur adalah provinsi dengan produksi padi dan beras tertinggi di Indonesia.

"Dengan semangat mewujudkan kedaulatan pangan nasional, mari kita bangun bersama-sama pertanian di Jawa Timur dan Indonesia untuk menjadi lebih baik," kata Gubernur Khofifah.

Ia menjelaskan, saat ini Jawa Timur mampu menyuplai hampir 80 persen kebutuhan pangan ke 16 provinsi yang ada di Indonesia Timur, dimana secara year-on-year September 2022/2023 Jawa Timur surplus 9,23%. Selama 4 tahun berturut-turut sejak 2020 sampai dengan 2023, Jatim juga merupakan produsen Padi tertinggi di antara seluruh provinsi di Indonesia.

"Berdasarkan Angka Sementara BPS, tahun 2023, Jawa Timur mempertahankan posisinya sebagai penghasil padi terbesar nasional dengan produksi sebesar 9,59 juta ton GKG, dan memiliki kontribusi sebesar 17,89% terhadap produksi padi nasional. Dan ini sudah empat tahun berturut-turut dari 2020," terangnya.

Orang nomor satu di Jatim ini mengatakan, berbagai capaian Jawa Timur di sektor pertanian adalah buah dari sinergitas seluruh tim, mulai dari petani, gabungan kelompok tani, penyuluh pertanian, pemerintah daerah setempat juga koordinasi dengan Kementerian Pertanian.

Baca Juga: Jatim Fest 2023, Gubernur Khofifah Optimistis Event Ini Jadi Penguat Pelaku UMKM Naik Kelas

"Sinergitas luar biasa, PPL nya luar biasa, sampai bupatinya luar biasa dan tentu PPL yang punya peran untuk bisa melakukan pendampingan dan memberikan guidance kepada para petani kapan percepatan musim tanam," katanya.

Secara khusus, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa Kabupaten Tuban memiliki inovasi yang luar biasa terkait uji coba pupuk dengan komposisi pupuk organik lebih maksimal. Petani di Tuban adalah gambaran petani di Jawa Timur yang tangguh. Ia mengungkapkan bahwa di beberapa titik perbandingan penggunaan pupuk organik dan kimia sudah 4 banding 1.

"Jadi 20% saja pupuk kimia, 80% sudah pupuk organik dengan posisi seperti itu produksinya bisa mencapai 9 ton per ha bahkan sempat 12 ton per ha. Itu artinya operasional cost juga berkurang tapi produktivitasnya meningkat," ucapnya.

"Ini keren sekali, bisa dijadikan referensi. Tidak hanya di Kabupaten Tuban tapi juga di daerah lain di Indonesia," imbuhnya.

Selain itu, Gubernur Khofifah juga menyinggung tentang lelang pasca panen yang dilakukan di lahan panen di Kabupaten Tuban. Menurutnya hal ini akan berdampak positif pada harga GKP.

"Menurut saya, yang sangat advance adalah lelang pasca panen, jadi GKP itu langsung di lelang dan itu saya saksikan sendiri dua minggu lalu di Rengel tadi saya sampaikan ke Pak Menteri Pertanian Bagaimana lelang GKP di lahan area-area yang dekat dengan lahan panen keren sekali," ungkapnya.

Load More