SuaraJatim.id - Calon Presiden (capres) Prabowo Subianto menerima kartu anggota kehormatan dari Muhammadiyah di sela menghadiri dialog publik di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Jumat (24/11/2023).
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan, kartu tanda anggota kehormatan tersebut diberikan tidak hanya kepada Prabowo, tetapi semua capres dan cawapres yang ikut dalam konstelasi Pilpres 2024.
“Kita memberikan anggota kehormatan kepada Pak Anis dan Gus Muhaimin juga. Kepada Pak Ganjar dan Pak Mahfud, juga kepada Pak Prabowo. Seandainya Mas Gibran datang, juga kita berikan,” ujarnya dikutip dari Beritajatim.com--jaringan Suara.com.
Muhammadiyah memiliki tiga jenis kartu keanggotaan, yakni biasa, luar biasa, dan kehormatan. Biasanya, anggota kehormatan diberikan kepada tokoh yang berkomitmen dan memiliki integritas dan kedekatan dengan Muhammadiyah.
Baca Juga: KIP Prabowo-Gibran Klaim Sudah Terbentuk 22 Koordinator Kecamatan di Probolinggo
“Mudah-mudahan komunikasi politik baik terpilih atau tidak akan terjalin dengan baik. Karena sudah memiliki rekam jejak yang sama untuk Muhammadiyah,” tandasnya.
Prabowo mendapat undangan untuk dialog publik di Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Menteri Pertahanan tersebut mengeklaim punya kedekatan dengan Muhammadiyah. Dia merasa nyaman dan dekat berada di tengah warga Muhammadiyah.
“Hari ini kami merasa sangat nyaman berada di tengah keluarga Muhammadiyah. Mungkin, karena di lingkungan saya sehari-hari pun banyak orang-orang Muhammadiyah,” kata Prabowo saat Dialog Publik di UMSurabaya.
Ketua Umum Partai Gerindra itu juga mengaku dekat dengan Ketua Umum Muhammadiyah, seperti Amien Rais, Ahmad Syafi’i Ma’arif, Din Syamsuddin, hingga Haedar Nashir.
Baca Juga: Relawan KIP Prabowo-Gibran Sebut Indonesia Harus Bisa Mandiri
“Kami bersahabat dan kadang-kadang kita berbeda pandangan namun tetap bersahabat. Dalam alam negara modern, dalam alam negara demokrasi, dalam alam negara berkemajuan, perbedaan pendapat itu kita hormati, kita hargai, kita anggap biasa. Namun persahabatan rasa kekeluargaan rasa senasib sepenanggungan itu tidak boleh terpengaruh,” katanya.
Kendati ada perbedaan, namun menurutnya, tak memengaruhi hubungan dan program yang mengarah pada kepentingan bangsa serta umat.
“Karena tanggung jawab kita kepada negara bangsa dan rakyat serta umat lebih penting daripada kepentingan pribadi golongan atau perorangan,” katanya.
Menurutnya, Muhammadiyah memiliki peran besar dalam sejarah bangsa. Organisasi ini memiliki kontribusi besar dalam memajukan bangsa Indonesia.
“Kita mengerti sumbangan tokoh-tokoh Muhammadiyah. Sebagai contoh yang sederhana saya berasal dari keluarga besar TNI. Panglima Besar TNI yang pertama adalah seorang mantan Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah di Purwokerto yaitu Panglima besar Jenderal besar TNI Sudirman,” bebernya.
Berita Terkait
-
Terungkap! Prabowo Temui Megawati di Teuku Umar Tanpa Komunikasi dengan Jokowi
-
Sufmi Dasco Beberkan soal Pertemuan Prabowo dengan Megawati, Sinyal Koalisi?
-
Fix Bertemu, Begini Foto-foto Prabowo Temui Megawati Semalam, Ada Segelas Teh di Meja
-
Intip Baju Pernikahan Anak Anies Baswedan, Dirancang Khusus oleh Didit Hediprasetyo Anak Prabowo
-
Minta Kuota Impor Dihapus, Prabowo: Siapa yang Mampu, Siapa yang Mau Impor, Silakan
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
Terkini
-
Kartini Modern dan Peran KUR BRI Dalam Mendukung Suryani Sebagai Pejuang Ekonomi
-
Kondisi Muhammad Hidayat, Siap Tampil Saat Persebaya Lawan Persija Jakarta?
-
Motif Pembunuhan Ayah Kandung di Surabaya Terungkap, Fakta Baru Terkuak
-
Profil Dyan Puspito Rini, Sekretaris Asprov PSSI Jatim yang Baru Saja Tutup Usia
-
Pria Pasuruan Ditemukan Tewas Setelah Menggunakan Jasa PSK