Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Jum'at, 24 November 2023 | 20:25 WIB
Viral Proposal Anggaran Pembangunan Masjid Capai Rp12 M, Harga Bata dan Genting Bikin Melongo. [Instagram]

SuaraJatim.id - Ramai di media sosial soal beredarnya proposal anggaran pembangunan masjid di sebuah desa Pekalongan, Jawa Tengah yang menelan biaya sampai Rp12 miliar.

Rincian proposal rencana anggaran pembangunan masjid tersebut pun tersebar dan membuat siapa saja melongo melihatnya.

Bagaimana tidak, dalam rincian terlihat masing-masing bahan yang hendak digunakan memiliki harga yang fantastis.

Dalam unggahan akun Instagram @terang_media, terlihat dua surat yang berisi pengajuan proposal pembangunan masjid Nurul Huda. Masjid tersebut beralamatkan di Desa Cetak Kidul, RT III RW VI, Kecamatan Rowokembu, Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Baca Juga: Kocak! Momen Kerbau 'Bertamu' ke Rumah Warga Bikin Ngakak

Dalam surat tersebut juga terdapat stempel dari kepala desa hingga camat.

Pada unggahan selanjutnya terdapat rincian biaya dari bahan-bahan yang akan digunakan.

Salah satu yang menarik perhatian yakni harga satu biji batu bata yang senilai Rp800 ribu. Selain itu juga tampak harga genting satu bijinya Rp1,2 juta.

Selanjutnya juga tertera harga dari bahan-bahan lainnya. Namun, satu hal yang membuat heran yakni tukang yang digunakan hanya 1 orang dengan upah Rp 220 ribu.

Sementara total keseluruhan biaya pembangunan masjid itu mencapai lebih dari Rp 12 miliar.

Baca Juga: Viral Petugas Turunkan Koper-koper Penumpang dari Pesawat dengan Dilempar dan Dibanting

Sontak saja, unggahan tersebut pun langsung memancing reaksi dari warganet.

"Bata apaan harga satunya 800.000," tanya kenny***.

"Ongkos tukang 220 ribu sampai selesaikah?," saut kelucu***.

"Bata per biji 800 ribu, proyek gede tapi tukangnya cuma 1," komen prams***.

"Tukangnya jin kali, selesai dalam semalam," imbuh rizki***.

"Wajar sih, bata merah sama gentingnya import langsung dari israel," kata krese***.

"Ngeri gitu mark up nya, gede banget marginnya," kata nomi***.

Load More