SuaraJatim.id - Heboh keributan menjelang salat magrib di sebuah masjid di Kota Kediri. Pemicunya diduga rebutan jadi imam masjid.
Peristiwa tersebut terjadi di Masjid Al Muttaqun, Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri pada Rabu (13/12/2023). Kedua belah pihak yang bersitegang pun kini saling lapor ke polisi.
Keributan tersebut bermula dari saat seseorang keluarga ahli waris tanah wakaf masjid bersama kelompoknya memaksakan diri untuk menjadi imam. Namun oleh warga tidak diperbolehkan. Sesuai kesepakatan, jadwal imam salat masjid untuk salat magrib berasal dari warga sekitar.
Tarik menarik pun terjadi hingga ahli waris dikeluarkan dari dalam masjid. Keributan pun terjadi hingga berujung adu jotos. Tiga orang dilaporkan mengalami luka-luka.
Baca Juga: Kejam! Perampok di Kediri Cabuli Calon Pengantin di Hadapan Calon Suaminya
Lukman Hakim, ahli waris mengeklaim menjadi korban penganiayaan. Dia menyebut, ketika itu berniat maju menjadi imam salat maghrib. Namun, ada yang menarik dari belakang hingga membuatnya terjatuh.
“Saat itu saya maju untuk menjadi imam salat maghrib, tiba-tiba ada beberapa jamaah yang menarik dari belakang dan juga mendorongnya hingga keluar masjid. Saat di luar masjid saya terjatuh, dan diduga ada yang menjegal kemudian menendangnya di bagian dada dan punggung,” ujar Lukman dikutip dari Suarajatimpost.com--media partner Suara.com, Jumat (15/12/2023).
Sekretaris Takmir Masjid Al-Muttaqun Manisrenggo Saifudin menepis bahwa keributan dilakukan oleh warga.
“Itu semuanya hoaks, semuanya bohong dan itu semuanya fitnah yang keji,” ujar Saifudin dilansir dari Beritajatim.com--jaringan Suara.com.
Saifudin menjelaskan, sehari sebelumnya, yakni Selasa (12/12/2023) sore, warga sudah memberi tahu kepada Lukman Hakim bahwa warga tidak menghendaki ahli waris menjadi imam. Saat itu memang ahli waris didorong keluar masjid, namun tidak ada pemukulan.
Baca Juga: Bek Andalan Jadi Tumbal Kemenangan Persik Kediri Atas Persib Bandung
Keesokan harinya, pihak ahli waris dan kelompoknya datang lagi untuk memaksa menjadi imam salat magrib. Padahal sesuai kesepakatan imam salat magrib dari warga sekitar.
Warga kemudian mencoba menjelaskan, namun justru mendapat penganiayaan yang berujung saling lapor ke polisi.
Bentrokan terjadi antara warga dengan kelompok ahli waris yang sebelumnya ikut masuk ke dalam masjid.
Konflik tersebut buntut dari sengketa antara keluarga ahli waris dengan warga dalam pengelolaan Masjid Al-Muttaqun. Setelah pengurus masjid meninggal, ahli waris memaksa membentuk kepengurusan internal yang membuat warga kecewa.
Sementara itu, tokoh masyarakat menyerahkan sengketa ini kepada Badan Wakaf Indonesia (BWI). “Karena masjid masih dalam konflik dan kami menunggu keputusan BWI (Badan Wakaf Indonesia). Tapi dari pihak sebelah ingin menguasai sebelum ada putusan,” kata Saifudin.
Masjid Al Muttaqun berdiri di tanah yang diwakafkan oleh keluarga Arman. Seiring berjalannya waktu, sengketa terjadi antara keluarga ahli waris dengan warga yang berujung sengketa di PTUN.
Menurut warga, Masjid Al Muttaqin tidak hanya wakaf dari ahli waris saja, melainkan dari masyarakat.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
- 7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik Memutihkan Wajah, Harga Murah Mulai Rp32 Ribuan
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
Gubernur Khofifah Apresiasi KTH dan Penyuluh Kehutanan se-Jatim: NTE Tertinggi Nasional
-
Usai Wukuf, Gubernur Khofifah akan Lempar Jumrah Aqobah di Mina dan Thowaf Ifadhah
-
Said Abdullah: Idul Adha Pengorbaan Sebagai Puncak Penghambaan
-
Gubernur Khofifah Ajak Semua Pihak Kelola Sampah, Jatim Jadi Provinsi dengan Bank Sampah Terbanyak
-
Gubernur Khofifah Ibadah Haji: Tata Kelola Masjidil Haram Tahun Ini Sangat Bagus