SuaraJatim.id - Aksi penipuan yang dilakukan TL (40), warga Madiun terbongkar setelah dealer motor di Probolinggo menyadari ada yang janggal dari bukti transfer pemesanan.
TL merupakan narapidana narkotika di sebuah salah satu lembaga pemasyarakatan (Lapas). Pelaku menjalankan aksinya dari dalam lapas.
Tidak sendiri, TL dibantu temannya yang berada di luar lapas. Ada tiga orang yang terlibat dalam aksi penipuan tersebut, yakni PN (28) warga Mojokerto, HL (27) warga Sampang, dan MS yang saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Kasi Humas Polres Probolinggo Kota, Iptu Zainullah mengatakan, masing-masing pelaku memiliki peran berbeda-beda.
Baca Juga: Alamak! Ada 83 Titik Hot Spot Prostitusi di Probolinggo
“Setiap pelaku melakukan aksinya masing-masing, TL sebagai otak, PN sebagai pemalsu struk. Kemudian HL yang mengambil kendaraan dan kemudian MS yang menjadi penadah dan kami tetapkan sebagai DPO,” kata Zainullah dikutip dari Beritajatim.com--media partner Suara.com, Rabu (27/12/2023).
TL memberikan intruksi kepada kepada pelaku lainnya. Sedangkan tugas PN membuat bukti transfer palsu.
Berbekal aplikasi Edit Text yang dipelajari dari YouTube, pelaku PN membuat bukti transfer palsu.
Zainullah mengungkapkan, bukti transfer palsu tersebut kemudian dikirimkan ke salah satu dealer motor. Setelah itu, mereka mengambilnya. HL selanjutnya bertugas untuk mencari pembeli motor.
“Sewaktu aksi keduanya mau dilakukan lagi, pihak dealer mengetahui aksi TL ini dan kemudian melaporkannya,” katanya.
Baca Juga: Habis Kesabaran! Emak-Emak di Desa Watu Gajah Probolinggo Adang Dump Truk Pengangkut Material Tol
Satreskrim Polres Probolinggo Kota mendaklanjuti laporan dengan melakukan profiling melalui ITE. Akhirnya posisi dan identitas ketiga pelaku diketahui berada di salah satu lapas di Jawa Timur.
Dari situlah, polisi menangkap dan mengamankan barang bukti yakni hand phone (HP) yang digunakan pelaku untuk menghubungi dealer, serta dua unit motor. Sementara itu, korban merugi sekitar Rp72.600.000.
Pelaku dikenakan pasal 372 atau pasal 378 KUHP pidana dengan ancaman empat tahun penjara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
Terkini
-
Berburu Kejutan Saldo DANA Kaget! Raih Hadiah hingga Rp449 Ribu, Simak Manfaat dan Tipsnya
-
Produksi Padi Tahun Ini Capai 9 Juta Ton GKP, Jatim Optimis Wujudkan Kedaulatan Pangan Nasional
-
7 Mitos Daun Kelor: Penolak Bala, Pengusir Makhluk Halus, hingga Pemutus Ilmu Hitam
-
Viral! Segel Minimarket yang Tak Punya Jukir Resmi, Wali Kota Surabaya Disebut Salah Sasaran
-
Gubernur Khofifah Tegaskan Pihaknya Menentang Segala Bentuk Eksploitasi terhadap Anak