Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Senin, 08 Januari 2024 | 07:39 WIB
Capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di debat capres ketiga. (Dok: Istimewa)

SuaraJatim.id - Akun resmi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) @psi_id unggah video yang memperlihatkan sejumlah orang mengangkat-angkat tangan saat Prabowo Subianto tengah berbicara pada debat Pilpres 2024.

Pada video yang diunggah tersebut, terlihat sejumlah orang dari bangku penonton mengangkat-angkat tangan dan simbolkan tiga jari ketika Prabowo sedang berbicara.

Bahkan pada video tersebut terlihat, moderator debat sempat meminta untuk para penonton untuk tenang.

Pihak PSI menyebut bahwa apa yang dilakukan orang-orang tersebut sangat menganggu dan tidak etis dilakukan.

Baca Juga: Apa Isi Buku Confessions of an Economic Hit Man yang Disebut Ganjar hingga Bikin Prabowo Ungkap Hal Ini?

"Mereka angkat-angkat tangan saat Pak Prabowo bicara di acara Debat Capres. Sangat mengganggu. Sangat tidak etis," tulis narasi pada video yang diunggah akun PSI.

Ganjar-Anies Dianggap Tak Punya Kapasitas

Sementara itu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Nusron Wahid menyatakan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo tidak punya kapasitas untuk menilai kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI.

Dia menyebut Anies dan Ganjar merupakan politikus yang tidak memahami konsep pertahanan.

“Silakan Pak Anies ngasih nilai 11 dari 100, Mas Ganjar beri nilai 5 dari 10, karena memang dalam pandangan kami baik Mas Anies maupun Mas Ganjar tidak mempunyai credential maupun kapasitas untuk menilai tentang konsep pertahanan, karena kalau kita lihat dari perspektif yang disampaikan tadi, (keduanya, red.) banyak tampil sebagai politisi (yang) tidak mengerti tentang konsep pertahanan,” kata Nusron menjawab pertanyaan wartawan usai debat seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Singgung Nilai Kepemimpinan di Debat Capres, Prabowo Subianto: Jangan Lain di Mulut, Lain di Hati!

Nusron berkeyakinan mereka yang tidak punya memahami konsep pertahanan tidak patut memberi penilaian terhadap kinerja menteri pertahanan dan kebijakan pertahanan.

“Bagaimana orang yang tidak paham konsep pertahanan akan menilai tentang pertahanan. Makanya, kasih nilai suka-suka. Guru yang fakultasnya bukan guru Matematika, (yang) biasanya guru Bahasa Indonesia, tiba-tiba jadi guru Matematika, itu menilai Matematika pasti tidak paham sehingga ngasih nilai suka-suka,” kata Nusron memberikan perumpamaan.

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran itu pun memilih tidak ambil pusing terhadap skor buruk Prabowo sebagai menhan yang diberikan Ganjar dan Anies. Dia optimistis rakyat Indonesia saat pemungutan suara pada 14 Februari 2024 bakal memberi nilai yang patut untuk pasangan Prabowo-Gibran.

“Silakan biar rakyat yang menilai, meskipun Pak Anies kasih nilai 11 dari 100, Pak Ganjar kasih 5 dari 10, tetapi Insyaallah, rakyat Indonesia pada 14 Februari 2024 akan kasih (Prabowo-Gibran) nilai 51 persen (suara, red.), 52 persen kepada Prabowo-Gibran,” jelasnya.

Load More