Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 08 Januari 2024 | 19:30 WIB
Barisan Relawan For Gibran (RFG) menggelar nobar. [BeritaJatim.com]

SuaraJatim.id - Barisan Relawan For Gibran (RFG) menggelar nonton bareng (nobar) Debat Capres di sejumlah daerah. RFG mengklaim kegiatan nobar dilakukan mulai dari Aceh, hingga Papua Barat Daya.

Nobar kali ini disertai dengan diskusi. Menghadirkan pembicara kompeten sesuai tema debat dengan tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.

Nobar Barisan RFG di antaranya berlangsung di Aceh tepatnya di Sabang, Gayo Lues, dan Aceh Barat Daya, Sumatera Selatan di Banyuasin, DKI Jakarta ada di Jakarta Selatan, Jawa Timur (Jatim) di Surabaya, Malang, Probolinggo, Ponorogo, Blitar, Sidoarjo, Batu, dan Mojokerto.

Lalu, di Sulawesi Selatan (Sulsel) tersebar di Gowa, Makassar, Bulukumba dan Sinjai, Papua Barat Daya ada di Sorong, Banten ada di Kota Tangerang tersebar di 3 lokasi dan Tangerang Selatan, Jawa Barat (Jabar) di Bekasi, Sulawesi Tenggara (Sulteng) ada di Kendari 3 lokasi, Bombana 2 lokasi, Buton 4 lokasi, Kolaka 4 lokasi, dan Buton Tengah 1 lokasi.

Baca Juga: Survei LSI di Jatim: Prabowo - Gibran Jauh Tinggalkan Ganjar - Mahfud MD dan Anies - Muhaimin

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pembina Barisan RFG, Reza Fahlevi. Ia berpesan kepada seluruh Koordinator Daerah Barisan RFG untuk melibatkan sebanyak mungkin anak muda yang memiliki hak pilih.

Terlebih, kata dia, nobar kali ini juga difasilitasi Barisan RFG sebagai ajang pendidikan politik dan sosialisasi visi-misi Prabowo-Gibran.

“Nobar kali ini begitu spesial, karena partisipasinya lebih besar dimana daerah yang menggelar lebih banyak dibanding sebelumnya. Selain itu, kami mengarahkan kepada pada penanggung jawab nobar di daerah untuk menghadirkan narasumber dari pengamat dan akademisi serta penanggap yang kompeten,” ujar Reza, disadur dari BeritaJatim.com--Jaringan Suara.com, Senin (08/01/2024).

Selain itu, Reza menekankan agar nobar Barisan RFG bisa mencerdaskan masyarakat menjadi pemilih yang rasional dan bisa tersosialisasi Visi ‘Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045’ dan 8 Misi Asta Cita.

“Tujuan Nobar dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya sesuai tema debat kali ini diharapkan bisa membumikan Misi Asta Cita Paslon 02 khususnya poin nomor 5 yaitu ‘Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau dan ekonomi biru.’ Karena itu para relawan Barisan RFG harus menjadi agen utama dalam mensosialisasikan Visi-Misi dan Program-Program Paslon 02,” tegas Reza.

Baca Juga: Spesifikasi Senpi yang Diduga Digunakan untuk Menembak Relawan Prabowo-Gibran di Sampang

Direktur Eksekutif Nasional Institute Riyanda Barmawi mengatakan, ada pondasi besar yang sedang dibangun Capres Prabowo tentang kedaulatan bangsa yang tidak bisa dilakukan dengan gimmick perubahan.

“Mengingat perubahan sebuah keniscayaan, tanpa diusung pun pasti akan ada perubahan. Sementara Pak Prabowo sudah membuktikan pengabdiannya sejak aktif di militer hingga menjadi Menteri Pertahanan,” katanya Riyanda.

Prabowo, kata Riyanda, ingin menguatkan berbagai sektor, terutama dalam hilirisasi industri. Sumber Daya Alam diperkuat agar tidak ada kebocoran, sehingga tercipta kedaulatan ekonomi dan ketahanan serta keamanan.

Sementara itu, Praktisi Hukum Internasional Bintang Pamungkas dalam Nobar di Kota Malang menyatakan, sistem politik bebas aktif artinya kita harus memahami tentang hukum internasional sehingga tidak menjadi bulan-bulanan di berbagai forum Politik Pertahanan Dunia.

“Pak Prabowo berhasil mengharumkan nama Indonesia di sejumlah forum internasional yang berisikan Menteri-Menteri Pertahanan di dunia,” ujarnya.

Pengamat Jatim Institute Mustofa, Ph.D, menanggapi anggaran pertahanan yang terus naik, menurut dia hal itu penting karena harus dilihat sebagai penguatan militer dan peningkatan alutsista, karena sekarang masuk era persaingan dan konflik ketegangan yang luar biasa antara negara di dunia khususnya Laut Cina Selatan.

“Ada kemungkinan perang dunia ketiga terjadi, maka dengan penguatan alutsista menjadi hal yang penting untuk menjadi sorotan terhadap penguatan pertahanan dan keamanan. Selain itu juga Pertahanan juga dapat menjadikan kedaulatan bangsa indonesia bisa disegani di dunia,” tuturnya.

Load More