SuaraJatim.id - SMP Negeri 2 Tanggulangin yang ada di Desa Kedungbanteng, Tanggulangin, Sidoarjo selalu kebanjiran di saat musim hujan.
Ketua Komite Sekolah SMPN 2 Tanggulangin, Slamet Urip mengatakan, banjir menjadi langganan setiap kali musim hujan. "Sudah 5 tahun terakhir (selalu banjir),” ujarnya dikutip dari Ketik.co.id--partner Suara.com, Minggu (18/2024).
Banjir membuat pembelajaran di sekolah tersebut terganggu. Genangan tak segera surut, bahkan berhari-hari.
Komite sekolah pun telah berunding untuk mengajukan permohonan relokasi dengan mengirim surat kepada Pemkab Sidoarjo. ”Surat tersebut juga kami tembuskan ke Bupati Sidoarjo dan ketua DPRD Sidoarjo,” kata Slamet.
Berbagai upaya sebenarnya telah dilakukan SMPN 2 Tanggulangin untuk mencegah banjir. Mulai dari, lantai kelas sudah ditinggikan, halaman sekolah dipaving, hingga menyediakan pompa air untuk menyedot genangan air. Akan tetapi, banjir tetap menggenangi sekolah tersebut.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengaku sejumlah upaya telah dilakukan, namun belum juga berhasil mengatasi banjir. ”Sehingga kami segera relokasi sekolah ini dalam waktu dekat,” kata politikus yang akrab disapa Gus Muhdlor tersebut.
Pemkab Sidoarjo telah memutuskan untuk merelokasi sekolah tersebut. Diharapkan, langkah tersebut tepat untuk jangka panjang agar siswa dan guru bisa belajar mengajar dengan tenang.
Gus Muhdlor mengaku akan membicarakan perihal rencana rekolasi tersebut dengan sejumlah pihak, seperti dinas pendidikan, civitas sekolah, hingga komite sekolah. Termasuk memetakan tempat baru yang akan ditempati nanti.
Sejauh ini, kemungkinan relokasi sekolah akan diletakkan wilayah Kecamatan Tanggulangin sisi timur. ”Yang jelas, tempatnya yang bukan langganan banjir seperti saat ini,” tegasnya.
Baca Juga: Prabowo Sentil Ucapan Ahok Ihwal Jokowi Tak Bisa Kerja: Sorry Ye
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sidoarjo Tirto Adi menambahkan, relokasi tersebut akan menjadi program jangka panjang. Pihaknya bakal melakukan studi kelayakan atau feasibility study (FS) terkait rencana tersebut.
Salah satu yang menjadi pertimbangan, yaitu lokasi, sumber daya manusia (SDM), dan beberapa lainnya. Relokasi sekolah tetap harus bisa menjangkau tiga hingga lima desa yang masyarakatnya membutuhkan layanan pendidikan.
"Upaya ini harus dipikirkan baik-baik untuk meng-cover pemerataan pendidikan di Kabupaten Sidoarjo,” ungkapnya.
Sementara ini untuk jangka pendek akan dilakukan peninggian ruang kelas. Sebab, ada enam ruang kelas yang masih tergenang. Selain itu, murid-murid akan diberikan sepatu karet agar mereka tetap bisa belajar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
Terkini
-
BRI dan 130 Tahun Dedikasi untuk Inklusi Keuangan Indonesia
-
KPK Panggil 26 Saksi Kasus Suap Bupati Ponorogo, Keponakan Sugiri Sancoko Ikut Diperiksa
-
Gubernur Khofifah: Produk Jatim Mampu Bersaing di Pasar Global, Ekspor Naik 16,64%
-
BRI Peduli Dukung Evakuasi dan Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir Sumatra
-
Cerita Suami Dewi Astutik Gembong Narkoba dari Ponorogo, Jadi TKI ke Taiwan dan Diciduk di Kamboja